Amien Rais Ingin Tim 9 Bicarakan Reklamasi Langsung dengan Jokowi, Bukan LBP, Siap Beradu Data

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Ketua MPR yang juga Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais terus menyuarakan tentang penghentian proyek reklamasi teluk Jakarta.

Hal tersebut, mulai terrealisasikan setelah Amien Rais segera membentuk Tim 9 guna bertemu dan berkomunikasi dengan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) terkait penolakan reklamasi Teluk Jakarta.

Bahkan, Ia dan tim 9 nya ingin bertemu langsung dengan Presiden  Jokowi dan tidak melalui Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Jadi Insyaa Allah 9 tim ini akan mencari waktu untuk bertemu dengan Pak Jokowi, bukan Luhut, jadi langsung ke jantung kekuasaan," kata Amien Rais usai menghadiri diskusi penolakan rekalamasi Teluk Jakarta di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017).

Ia pun menegaskan tidak akan menggelar aksi apapun dalam pertemuan dengan Jokowi.

Selain itu, Amien menyarakan agar Jokowi juga mengajak menteri terkait untuk membicarakan soal rekalamsi ini.

"Kita akan santun, akan sopan memasukkan usulan yang sangat masuk akal dipertimbangkan. Kita tidak akan bawa aksi ke situ, tidak," kata Amien Rais.

Baca juga:

Duh Kejam! Puluhan Beruang Madu Diselundupkan ke Vietnam untuk Bahan Kosmetik

Uber Siapkan Izin Hingga Pertengahan November

Balikpapan dan Kukar belum MoU Implementasi SP2D Online, Mengapa?

Bupati tak Permasalahkan Penolakan Golkar dan PKS

Kagum Prestasi Fatur yang Ubah Rumput Teki jadi Bahan Bakar, Awang Faroek Ingin Bertemu Langsung

"Nanti kalau Pak Jokowi lebih bagus disertai dengan Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan, kemudian didampingi Pak LBP," ujar Amien Rais.

Amien pun mengatakan, nantinya apabila dalam pertemuan tersebut menolak aspirasinya dan tetap melanjutkan reklamasi, pihaknya akan berusaha untuk menyodorkan data-data dampak buruk akibat reklamasi kepada Jokowi.

"Kalau ditolak, Kita bakal adu data. Kalau masih menolak, wasallam," ucap Amien Rais.

Adapun, Tim 9 yang dimaksut yakni terdiri dari :

1. Prof. Dr. M. Amien Rais (Ketua MPR 1999-2004)

2. Viva Yoga Mauladi (Ketua Komisi IV DPR RI FPAN 2014-2019)

3. Sudirman Said (Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi).

4. Dr Margarito Kamis (Pakar Hukum Tatanegara)

5. Dr Muslim Muin (Pakar Teknik Kelautan ITB)

6. Martin Hadiwinata (Kesatuan Nelayan Tradisonal Indonesia)

7. Dr. Marwan Batubara (IRESS)

8. Chandra Tirta Wijaya (IRESS)

9. Wakil-wakil Alumni sejumlah Perguruan Tinggi.

TNI Kok Diam Saja?

Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais yakin bahwa proyek 17 pulau buatan di utara ‎Jakarta diperuntukkan untuk kepentingan negara Cina.

Bukan hanya untuk kepentingan ekonomi, Reklamasi di Teluk Jakarta tersebut untuk kepentingan poltik dan militer Cina.

"Saya sudah haqul yakin, yakinul yakin, bahwa 17 pulau palsu itu nanti memang dipersembahkan untuk kepentingan Cina," ujar Amien dalam diskusi menolak reklamasi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (2/11/2017).

Bukan tanpa alasan menurut Amien hubungan pemerintah Joko Widodo dengan pemerintah Cina sangat dekat.

Baca juga:

Hamili Istri Orang, Pria Ini Dimaafkan Setelah Lakukan Hal Tak Terduga pada Suami Pacar Gelapnya

Dianggap Keliru Memberitakan, Anggota DPRD Ini Ajak Berantem Wartawan, Gua Juga Preman, Katanya

Jelang Vonis, Fadli Zon Diundang Buni Yani Hadiri Sidangnya

Buruh Anggap Anies-Sandi Tak Penuhi Janji Kampanye, Ancam Cabut Dukungan

Duh, Pensiunan TNI Diikat dan Dikeroyok Hingga Tewas Gara-gara Hal Ini

Jokowi pernah melawat ke negara Cina, dan sepulangnya kemudian membawa ide proyek tol laut.

"Pulang dari sana dia mengatakan kita akan kawinkan Tol Laut dengan Jalan Sutera Laut Cina," katanya.

Amien mengaku tidak masalah kerjasama dengan Cina. Asalakan, hubungan yang dibangun setara dan saling menguntungkan.

"Kalau kawin dua partner sejajar menguntungkan, tapi kalau satu kuat satu lemah itu si kacung dengan si tuan," katanya.
‎
Selain itu Amien mengaku heran TNI sebagai penjaga kedaulatan negara diam saja adanya proyek reklamasi tersebut.

Padahal kata Amien, adanya proyek tersebut jelas mengancam kedaulatan Indonesia.

"‎Saya heran kenapa teman teman TNI kok masih diam. Jelas kita akan dijajah ekonominya, akan diduduki," katanya. (Tribunnews.com)