Edisi Cetak Tribun Kaltim
Sopir Angkot dan Online Bersitegang, Driver Go-Jek Bentuk Satgas
Tak lama kemudian, driver Go-Jek online berdatangan satu demi satu. Hingga akhirnya massa driver online terkumpul banyak.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Baca: Jadi Mualaf Sejak 14 Tahun Silam, Netter Ingatkan Hal Berikut pada Artis Cantik Pecinta Binatang Ini
Ia kecewa dengan sikap driver online yang seolah-olah provokatif memancing reaksi angkutan konvensional. Padahal saat itu mereka lagi ngetem dengan damai di lokasi tersebut.
"Kenapa Go-Jek memancing keributan, makanya anak-anak dengan spontanitas tak mau jalan (narik). Intinya, kan, Go-Jek tak bisa di jalan lagi," katanya.
Beruntung tak sempat terjadi adu fisik, lantaran polisi cepat datang menengahi.
"Tidak terjadi pemukulan, cuma mereka datang seakan memancing pakai seragam. Yang datang awalnya 1 orang, kemudian datang beberapa orang datang lagi. Lebih dari belasan, mereka langsung ke dalam berkumpul di dekat rumah Wawali," ujarnya.
Baca: Penyegelan Kelas di SMA 2 Tanjung Selor Jangan Didiamkan Terlalu Lama
Dari sana, para driver online tersebut bergerak menuju kantor manajemen di Jalan MT Haryono Balikpapan.
Dari pengamatan Tribunkaltim, sekitar pukul 10.30, para awak gojek berkumpul di pelataran kantor Gojek Balikpapan.
Kontan, sejumlah aparat polisi berjaga. Sebuah mobil patroli dari Polsekta Balikpapan Selatan langsung mengamankan lokasi.
Seorang driver ojek wanita, Maya yang bersua dengan Tribun, menyampaikan alasan berkumpul secara berkelompok para pengendara ojek online sebenarnya untuk melakukan pendekatan ke para pengendara angkot plat kuning (konvensional).
"Kami mau aksi damai dekati ke sopir angkot. Mau bersalam-salaman. Menegur sapa jalin persahabatan," ujarnya.
Baca: UMP 2018, Ini Daftar 3 Daerah yang Tertinggi, Apakah Kalimantan Timur Termasuk?
Namun seiring berjalan, aksi ini dinyatakan gagal lantaran masih ada beberapa sopir angkot yang belum mau menerima kehadiran ojek online.
"Kami ajak mengobrol ada yang salah paham. Sebaliknya terjadi perdebatan alot. Ribut. Akhirnya mundur saja," kata Maya.
Kembali terjadinya ketegangan antara driver angkutan online dan konvensional di Balikpapan, membuat Satgas Go-Jek memutuskan tak mengaktifkan aplikasi mereka.
Hal itu dikemukan salah satu dewan pembina satgas Go-Jek kepada Tribunkaltim.co, Rabu (1/11).