Edisi Cetak Tribun Kaltim

Sopir Angkot dan Online Bersitegang, Driver Go-Jek Bentuk Satgas

Tak lama kemudian, driver Go-Jek online berdatangan satu demi satu. Hingga akhirnya massa driver online terkumpul banyak.

Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim

Baca: Penghasilan Anggota DPRD Nunukan Naik Hingga Sekitar Rp 30 Juta

"Kami (Satgas) sepakat menon-aktifkan aplikasi hari ini, untuk mengawasi kondisi di lapangan. Apabila driver mengalami intimidasi dari rekan-rekan konvensional," kata salah satu anggota Dewan Pembina Satgas Gojek yang enggan namanya dipublikasikan ini untuk alasan keamanan.

Untuk diketahui, satgas tersebut terbentuk baru sekitar 2 pekan. Keberadaan Satgas tersebut di luar dari struktur manajemen aplikasi Go-Jek.

"Terbentuk dari kesadaran para driver, lantaran menyangkut keamanan mereka beroperasi.

Ada ketua, sekretaris dan bendaharanya. Juga beberapa dewan pembina, yang merupakan driver senior," urainya.

Satgas tersebut beranggotakan lebih dari 50 driver, sementara jajaran dewan pembina sekitar 30 orang. Dari hasil musyawarah, mereka sepakat mematikan aplikasi hingga beberapa hari ke depan untuk memantau keamanan driver Go-Jek.

Baca: Gara-gara Perbuatan Ini, 4 Oknum Anggota TNI Dikepung Warga, 3 Lainnya Melarikan Diri

"Dibilang rugi gak narik, ya rugi. Tapi kembali ke tujuan kita untuk mempersatukan driver online, dan sementara menjamin keamanan mereka yang beroperasi di jalan," tuturnya.

Satgas dalam beberapa hari ke depan fokus memantau driver lainnya yang beroperasi, apabila ada terjadi intimidasi maka mereka bertanggungjawab mengamankan yang bersangkutan.

"Kami punya channel, seperti grup WA. Ada kejadian langsung dikabarkan, tujuannya bukan membalas tapi mengamankan, saya tekankan," tegasnya.

Untuk diketahui, di Balikpapan saja driver online yang terdaftar mencapai angka 7.000. Namun tak semua aktif beroperasi, katanya yang melakoni profesi sebagai driver Go-Jek selama 2 tahun di Balikpapan.

"Untuk satgas di setiap wilayah oangkalan kami ambil maksimal 2 orang untuk masuk ke Satgas. Harapannya driver online semakin solid, bila ada masalah kita pasti turun," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra melalui Kabag Ops Kompol Supriyanto menyatakan tak ada isu penyerangan yang dilakukan oleh driver online, seperti yang beredar di tengah masyarakat.

"Tidak benar itu terjadi penyerangan, saya pas di lokasi. Kita sampaikan kepada masyarakat terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya," kata Supriyanto.

Kendati demikian ia tak menampik bahwa terjadi pengumpulan massa driver go-jek dan angkot di Jalan Wiluyo Puspoyudo, Balikpapan pagi tadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved