Wuih, Harga Bitcoin Tembus Rp100 Juta, Tapi IMF Peringatkan Bahayanya Uang Digital

Tembus US$7.400 atau setara Rp 99,9 juta pada perdagangan Jumat (3/11/2017). Nilai ini rekor tertinggi baru bagi bitcoin.

Penanda pada jendela mempromosikan mesin ATM Bitcoin(Reuters) 

TRIBUNKALTIM.CO, NEWYORK -  Nilai mata uang virtual bitcoin menembus 7.400 dollar AS atau setara sekitar Rp 99,9 juta pada perdagangan Jumat (3/11/2017). Nilai ini adalah rekor tertinggi baru bagi bitcoin.

Pada Kamis (2/11/2017), nilai bitcoin berhasil menyentuh 7.000 dollar AS untuk pertama kalinya. Namun demikian, pada akhir sesi perdagangan, nilai bitcoin ditutup pada level 6.895 dollar AS.

Menurut data CoinDesk, nilai bitcoin sempat menyentuh level tertingginya yakni 7.454,04 dollar AS pada perdagangan Jumat. Pada awal sesi perdagangan, nilai bitcoin dibuka pada level 7.030 dollar AS.

"Ini adalah bitcoin menembus batas nilai wajar finansial," ujar Charles Hayter, CEO Crypto Compare seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (4/11/2017).

Para analis meyakini bahwa semakin banyak investor institusional yang memanfaatkan token digital ini setelah CME Group mengumumkan bakal memperkenalkan kontrak berjangka bitcoin pada tahun ini.

Kapitalisasi pasar bitcoin saat ini sudah lebih dari 124 miliar dollar AS. Sejak awal tahun 2017 ini, harga bitcoin sudah melonjak 640 persen.

Hati-hati, Ada Resiko

Penguatan nilai bitcoin yang sangat tajam tersebut dipandang didorong oleh semakin tingginya minat investor terhadap mata uang virtual tersebut. Selain itu, beberapa negara seperti Jepang sudah melegalkan bitcoin.

Namun demikian, penguatan nilai bitcoin secara signifikan tersebut bukan berarti tidak memberikan risiko. CEO Bitcoin Indonesia Oscar Dharmawan menyebut, penguatan bitcoin serupa dengan penguatan komoditas lainnya.

Kepingan Bitcoin
Kepingan Bitcoin 

"Sama dengan komoditas pada umumnya, setelah harga naik sangat tinggi akan ada risiko para trader melakukan aksi profit taking (ambil untung). Jadi ada potenai penyesuian harga kembali," ujar Oscar kepada Kompas.com akhir pekan lalu.

Oscar menjelaskan, semua komoditas mengalami naik dan turun harga. Hal ini terjadi pula pada bitcoin, yang banyak dipandang sebagai mata uang maupun komoditas.

"Kalau lagi naik tentu menguntungkan investor yang beli di harga murah. Semua komoditas sama, kalau lagi banyak permintaan, harga akan naik," jelas Oscar.

Ia pun memandang, bitcoin masih memiliki peluang yang besar untuk terus berkembang di Indonesia. Pasalnya, usia bitcoin di Indonesia baru 8 tahun, sehingga ruang untuk tumbuh masih terbuka lebar.

IMF Peringatkan Bahayanya Mata Uang Digital

Mengutip CNBC, spekulasi yang beredar bahwa China akan mencabut larangan transaksi bitcoin. Bulan lalu, regulator China melarang transaksi uang kripto itu.

Dalam jangka panjang, tren harga bitcoin bisa terus naik. Sebab Jepang telah membuat peraturan yang menguntungkan bagi para pengguna bitcoin.

Bahkan perusahaan ritel sudah menerima pembayaran via bitcoin. Goldman Sachs juga sedang mempertimbangkan memulai perdagangan baru yang fokus pada mata uang digital.

Perkembangan uang digital begitu cepat dan agresif. Fundstrat Global melacak terdapat sekitar 630 uang digital di pasar. Jumlah itu belum termasuk produk investasi berbasis uang digital.

Itu pula yang membuat Dana Moneter Internasional ( IMF) menaruh perhatian besar pada uang digital. Sebab, perkembangan teknologi keuangan ini mulai mengguncang layanan keuangan dan sistem pembayaran global.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengingatkan akan bahaya uang digital terhadap sistem pembayaran global.

Itu sebabnya, dia mengingatkan agar bank sentral dunia memberi perhatian serius pada uang digital tersebut.

"Saya berpikir bahwa kita akan mengalami gangguan besar," kata Lagarde kepada CNBC.

Oscar Darmawan, CEO Bitcoin Indonesia mengatakan, prospek harga bitcoin masih bagus dan bisa kembali cetak rekor.

Sebab masih banyak orang yang belum mengenal uang virtual ini. "Masih sangat luas potensinya untuk menebus rekor berikutnya. Saya rasa kenaikan harga saat ini juga masih sangat wajar," ujar dia, kemarin.

Di Indonesia sendiri, bitcoin masih belum dianggap komoditas resmi. Namun minat orang Indonesia untuk terjun berinvestasi bitcoin sangat besar.

"Saat ini, ada 500.000 anggota terdaftar di sistem bitcoin.co.id," ujar Oscar.

Menurut Oscar, di Indonesia masih jauh untuk membuat produk investasi berbasis bitcoin karena memang belum ada aturannya.

"Biasanya investasi berbasis bitcoin tersebut berupa indeks bitcoin maupun berbentuk reksadana berdasarkan pergerakan harga bitcoin atau fund manager," ujar dia.

Nah, jika ada yang menawarkan produk berbasis bitcoin dan menjanjikan imbal hasil besar harus berhati-hati.

Pasalnya, tidak ada yang tahu naik turunnya harga bitcoin. "Soal harga saya juga ingin tahu ke depannya naik atau turun. Itu pertanyaan yang tidak bisa dijawab siapapun," ujar dia.

(Kompas.com/Kontan.co.id/Avanty Nurdiana, Khomarul Hidayat)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved