Hari Pahlawan

10 November Hari Pahlawan, Wajahnya Diabadikan dalam Uang RI, Malah Netizen Bully Pahlawan Ini

Yang bikin miris adalah beberapa netizen yang justru mem-bully pahlawan nasional mereka sendiri.

Editor: Amalia Husnul A
bumn.go.id
Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak. 

Selain itu namanya juga diabadikan di salah satu KRI yaitu KRI Frans Kaisiepo.

Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan beliau di pecahan uang kertas rupiah baru, pecahan Rp. 10.000.

Seorang pengguna Facebook, bernama Wildan Setiabudi juga sempat memposting sebuah status mengenai jasa Frans Kaisiepo ini, menanggapi banyaknya netizen yang membully.

Baca: Fun Bike HUT Korem 091/ASN, Asyiknya Keliling Samarinda Bersama-sama

Baca: Dianggap Sudah Juara, Belasan Kapolres se-Nusantara Ucapkan Selamat untuk Bhayangkara FC

Baca: Tujuh Bulan tak Terima Gaji, Terpaksa Minta Uang Istri untuk Ini

Ia menyayangkan betapa pengguna internet terlalu kejam mengatai pahlawan nasional mereka sendiri.

Berikut tulisan Wildan Setiabudi

Nama pace ini adalah Frans Kaisiepo. Beliau berasal dari Biak. Biak, di Papua, bukan di China. Agamanya Kristen Protestan.

Beliau sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tahun 1993. Saat itu Presiden kita adalah Suharto. Bukan Jokowi.

Baca: Bosda tak Kunjung Cair, Enam Bulan Tidak Gajian, Begini Kisah Guru Swasta di PPU

Baca: Baru Saja Mantu, Jokowi Langsung Hujan-hujanan dengan Presiden Korea Selatan di Istana Bogor

Baca: Pejuang Balikpapan Tahu Indonesia Merdeka bulan November, Kabar Didengar dari Radio Autralia

Tahun 2016 ini, wajahnya tertera di uang 10.000 Rupiah yang baru. Wajah pertama dari Papua.

Sebelum ini, nama beliau sudah lama disematkan sebagai nama bandara di Biak, tempat kelahirannya. Ini bukan bandara kecil perintis di pedalaman Papua sana.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved