Muncul Dugaan, Alexis Berdiri di Atas Lahan Pemprov DKI

isu berhembus dari lingkungan DPRD DKI bahwa tim Anies-Sandi tengah menangani dugaan Alexis berdiri di atas lahan HPL.

ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Suasana Hotel dan Griya Pijat Alexis di Jakarta, Senin (30/10/2017). Per Selasa, 31 Oktober ini, griya pijat di lantai 7 Alexis ditutup menyusul keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menolak permohonan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Alexis. 

TRIBUNKALTIM.CO - Badan Pengelolaan Aset Daerah Pemprov DKI Jakarta (BPAD DKI) menelusuri dugaan tempat hiburan malam Alexis berdiri di atas lahan milik Pemprov DKI berstatus hak pengelolaan lahan (HPL).

Sebelumnya isu berhembus dari lingkungan DPRD DKI bahwa tim Anies-Sandi tengah menangani dugaan Alexis berdiri di atas lahan HPL.

Kepala BPAD DKI, Achmad Firdaus, mengaku tak tahu menahu soal tim Anies-Sandi yang disebut tengah menelusuri hal tersebut.

Baca: Setelah 6 Tahun, Shandy Aulia Akhirnya Bisa Lakukan Ini di Ranjang Bareng Suami

"Harus kita cek dulu kalau soal Alexis. Soalnya saya belum menyentuh itu sama sekali," kata Firdaus kepada Wartakotalive.com di sela-sela upacara hari pahlawan di lapangan Ex-IRTI Monas di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017).

Firdaus mengatakan, pihaknya butuh mengecek dulu lahan Alexis berada di HPL nomor ke berapa milik Pemprov DKI.

"Sebab sampai akhir 2016 lalu Pemprov DKI sudah memiliki 34 lahan aset," jelas Firdaus.

Baca: Obok-obok THM di Bontang, BNN Temukan Hal Mengejutkan

Nantinya lahan HPL yang disebut berada di lokasi Alexis beroperasi akan dicocokkan dengan 34 daftar HPL tersebut.

Apabila diketahui memang berada di atas lahan HPL, maka Firdaus akan mengecek pemasukan dari Alexis ke Pemprov DKI terkait hak yang dimilikinya di atas HPL.

Jika diketahui tak memberi pemasukan ke Pemprov DKI, kata Firdaus, pihak ya bisa lekas mengamankan aset tersebut.

Alexis Jadi Al Ikhlas

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta organisasi Kebangkitan Jawara dan Pengacara " Bang Japar" ikut mengawasi masalah sosial di Jakarta.

Dia menyinggung soal Hotel dan Griya Pijat Alexis yang baru-baru ini tidak diperpanjang izinnya.

Dia mengatakan, Alexis bisa saja diubah menjadi Al-Ikhlas.

Baca: Astaga, Pacar Sendiri Disekap dan Diperkosa Sampai 10 Kali

"Sekarang 'Bang Japar' harus pastikan bagaimana mengatasi miras, bagaimana mengatasi judi, dan bagaimana mengatasi Alexis yang sudah tidak eksis lagi," kata Sandi di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Minggu (5/11/2017).

"Alexis diubah jadi Al-Ikhlas, insya Allah," kata Sandi menambahkan.

Setelah acara, Sandi kembali ditanya mengenai maksudnya mengubah Alexis menjadi Al-Ikhlas.

Sandi menjawab, saat ini banyak dorongan untuk membuat halal tourism atau wisata halal di Jakarta. Konsep semacam ini sudah diterapkan di sejumlah negara.

"Kalau teman-teman ingin mengonversi, kami sudah ada pendampingannya," katanya.

Baca: Alamak, Lama Tak Suntik Hormon Testosteron, Tubuh Evelyn Jadi Begini

Sementara itu, Ketua Umum "Bang Japar" Fahira Idris mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak memperpanjang izin usaha Alexis. 

"Kami apresiasi gubernur dan wagub yang sudah berhasil menutup surga dunia Alexis. Kami salut punya pemimpin yang menolak pemasukan dari uang yang tidak berkah," kata Fahira.

Baca: Yuk Intip Kehadiran 10 Partai di DPR-RI Pada Masa Sidang Ke-1 2017-2018, Mana Yang Paling Rajin?

Kembangkan Halal Tourism 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin mengembangkan halal tourism atau pariwisata halal di Jakarta.

Salah satu cara yang dilakukan adalah pengembangan hotel syariah. Hotel-hotel biasa akan didorong menjadi hotel syariah.

"Mendorong hadirnya semangat baru untuk mengkonversi hotel-hotel yang sekarang beroperasi secara konvensional untuk melirik bagaimana kaidah-kaidah perhotelan syariah yang sekarang booming," ujar Sandi, Kamis (2/11/2017).

Di Jakarta sudah ada beberapa hotel yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Salah satunya yakni Hotel Sofyan di Tebet, Jakarta Selatan, dan Menteng, Jakarta Pusat.

Alasan

Menurut Sandi, halal tourism saat ini sedang populer dan telah menjadi ikon di negara-negara Asia. Bahkan, halal tourism juga mulai tumbuh di London, Inggris.

Beberapa kota di Asia yang sudah mengembangkan halal tourismmelalui perhotelannya seperti Bangkok, Thailand; Kuala Lumpur, Malaysia; Seoul, Korea Selatan; hingga Tokyo, Jepang.

Oleh karena itu, Sandi ingin mengembangkan halal tourism di Jakarta agar tak tertinggal dari kota-kota lain di dunia.

Baca: Inilah 5 Deretan Spam dan Hoax di WhatsApp yang Wajib Anda Hindari

"Halal tourism ini sekarang jadi ikon bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh wilayah Asia, kami enggak ingin ketinggalan. Bahwa di London (halal tourism) juga sudah mulai tumbuh," kata Sandi.

Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo G Jeffrey Rantung mengatakan, pengembangan destinasi halal di Jakarta salah satunya juga diusulkan PT Jakarta Tourisindo. Jeffrey pernah menyampaikan soal itu kepada Sandi beberapa waktu lalu dan Sandi menyetujuinya.

Jeffrey menyebut, salah satu wilayah yang sudah mengembangkan halal tourism adalah Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Itu yang saya bilang sama Pak Wagub. Lombok saja bisa jadi destinasi halal, masa Jakarta enggak bisa," ucap Jeffrey.

Jika bisnis tersebut dijalankan, Pemprov DKI Jakarta bisa bekerja sama dengan banyak instansi untuk mendapat penghasilan. Bisnis halal tourism akan menguntungkan Pemprov DKI Jakarta. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved