Buntut Aksi WO saat Pidato Anies di Kolese Kanisius, Tagar Uninstall Traveloka Jadi Trending Topic
Panggung media sosial diriuhkan tagar #UninstallTraveloka — buntut kontroversi di Perayaan 90 tahun Kolese Kanisius
Baca: Ditanya Soal Kasus Suaminya, Istri Setya Novanto Tersenyum, Lalu Begini Katanya
Baca: Begini Sifat Asli Rina Nose yang Dibeber Saudara Kembarnya, Soal Hati dan Jiwa
Baca: Gegara Soal Novanto, Fahri Meradang: Hati-hati Pak Jokowi, Anda Bisa Masuk ke Pasal Impeachment
Yang ramai berbincang dengan tagar tersebut kebanyakan adalah pengguna yang membela Anies dan sejumlah pengguna yang menilai walkout Ananda Sukarlan sebagai simbol protes 'wajar'.
Ada segelintir pengguna Traveloka yang bersikap netral dan membela supaya situs tersebut dipertahankan.
Derianto dan Ananda Sukarlan merupakan alumni Kanisius yang dalam acara itu menerima penghargaan bersama dengan Franz Magnis Suseno, Irwan Ismaun Soenggono, dan Boenjamin Setiawan.
Baca: Hebatnya Srikandi Brimob Polda Kaltim, Patahkan Besi hingga Kepala Dipukul Godam
Baca: Terungkap Fakta, Mau Gampang Ngurus Sertifikat Tanah Bisa Lewat Calo Tarif Rp 1 Juta
Baca: Besuk Tahanan di Polres Balikpapan Seperti di Bandara, Ini Kata Wakapolres Yolanda
Sebelumnya Ananda Sukarlan dalam wawancara dengan BBC Indonesia sudah menjelaskan bahwa tindakannya didasari keputusan pribadi dan penerima penghargaan lain tidak terpengaruh.
Dia menyebutkan bahwa penghargaan Derianto diwakili oleh ibunya, Franz Magnis pulang lebih awal karena tidak enak badan, dan 2 lainnya 'santai-santai saja'.
Yang membela:
Perang ejekan 'kaum intoleran'
Akun @ekowBoy yang memakai tagar #UninstallTraveloka mengritik aksi walkout dengan pernyataan 'tidak sudi ngasih makan kaum intoleran'.
Dalam Pilkada Jakarta, sebutan 'kaum intoleran' lebih sering ditempelkan ke kubu Anies sejak dia menemui Front Pembela Islam - yang dinilai radikal dan intoleran - di markas FPI di Petamburan.