Surya Paloh: Novanto Sudahlah, Hadapi Saja, Enggak Usah Malu Kalau Ada Kesilapan

Meski prihatin dan sedih, Paloh tetap menyarankan agar Ketua Umum Partai Golkar tersebut berani menghadapi perkara yang menderanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem ke-4 di JI-EXPO, Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017) - Tim Media Rakernas NasDem 

"Ya harus segera (diganti) kalau ketua menghilang. Kapten menghilang, masa tidak diganti kaptennya," kata Kalla di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).

Menurut Kalla, pergantian pemimpin di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut wajib dilakukan demi kebaikan Partai Golkar di masa depan.

"Ketua Umum menghilang bagaimana partainya? Masa partainya hilang juga. Pasti ada pemimpin yang baru muncul," kata Kalla.

Soal siapa yang layak menggantikan Novanto sebagai orang nomor satu di Partai Golkar, Kalla menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada internal partai berlambang beringin itu.

"Ya nantilah, itu urusan internal lah. Itu urusan Golkar, tapi harus segera ada yang pimpin Golkar. Kalau pimpinannya lari, harus ada yang pimpin ya," ucap mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Kalla pun menganggap tindakan Novanto yang melawan hukum tersebut menjadi kampanye negatif bagi Partai Golkar jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

"Semalam itu kan kampanye negatif kepada Golkar. Sepanjang dari malam sampai (dini hari) itu kampanye negatif kepada Golkar," ujar Kalla.

Sayembara Berhadiah

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, merespon hilangnya Ketua DPR Setya Novanto dengan sayembara berhadiah Rp 10 juta.

Boyamin mengatakan, uang tersebut bakal diserahkan kepada pihak yang memberikan informasi valid keberadaan Novanto saat ini.

"Barang siapa dapat memberikan informasi valid keberadaan Setya Novanto kepada KPK atau Kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya, sehingga KPK dapat melakukan penangkapan atas Setya Novanto maka Saya akan memberikan hadiah kepadanya uang sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)," kata Boyamin lewat pesan kepada wartawan, Kamis (16/11/2017).

Dirinya mengaku sudah menyiapkan rekening khusus dan juga surat kuasa kepada penerima hadiahm

"Selanjutnya mulai besok rekening tersebut akan saya umumkan kepada khalayak, untuk diberikan kesempatan kepada pihak lain untuk menambahnya. Jika rekening tersebut bertambah berapapun akan menjadi hak penerima hadiah," kata Boyamin.

Menurutnya, sayembara ini sekaligus bukti valid untuk mengajukan klaim tanpa syarat apapun bagi orang yang berhak menerima hadiah.

"Hadiah ini hanya berlaku bagi satu orang atau satu kelompok yg memang informasinya valid dan menjadikan KPK dapat menangkap Setya Novanto," katanya.

Sampai pagi ini keberadaan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tak diketahui di mana.

Bahkan semua nomor ponselnya tak bisa dihubungi baik oleh istri maupun kuasa hukumnya sejak kemarin malam.

[MOH.NADIR/Kompas.com]

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved