Breaking News

Menjewer Sedikit Saja Dilaporkan, Guru Jadi Was-was Saat Mengajar

Semakin banyak kegiatan, maka siswa juga semakin sibuk dan tidak sempat berpikir untuk melakukan hal-hal negatif.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM / DOAN E PARDEDE
Penampilan anak-anak dari TK Katolik Santo Yoseph memeriahkan HUT SDK 3 WR Soepratman Samarinda, Jalan P Hidayatullah, Sabtu (18/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Belakangan ini, tantangan guru dalam mendidik siswa kian berat.

Selain harus mampu menyiapkan materi pelajaran dengan sebaik-baiknya, guru juga dihantui rasa was-was jika sewaktu-waktu dilaporkan oleh orangtua siswa ke pihak kepolisian.

Pernyataan ini dilontarkan Dwi Purnomo, Kasi Sarana dan Prasarana, sekaligus Kasi Kelembagaan dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Kota Samarinda di acara HUT SDK 3 WR Soepratman, Jalan P Hidayatullah, Sabtu (18/11/2017).

Rasa was-was guru ini menurutnya bukan tanpa alasan.

Di beberapa daerah, sudah ada guru yang harus menjalani proses hukum karena dilaporkan orangtua siswa.

"Begitu menjewer sedikit, orangtua melapor," katanya.

Baca juga:

VIDEO - Bikin Haru, Pria Berjenggot Ampuni Pembunuh Anaknya di Pengadilan, Begini Pernyataannya

Ibu Tertembak 5 Kali Demi Lindungi Anak-anaknya, tapi Tak Ada yang Mau Menolong, Simak Endingnya

Jadi Korban Bully di Sekolah, Keesokannya Gadis Ini Datang Bersama Orang Tak Terduga, Berani?

Beredar Foto Setya Novanto, Perban di Pelipis Sudah Dibuka, Warganet Pertanyakan 'Mana Bakpaonya?'

Dua Karangan Bunga Dikirim untuk Setya Novanto, Begini Ucapannya

Tahan Setya Novanto, KPK Harus Gerak Cepat Lakukan Ini Agar tak Kalah Lagi di Praperadilan

Dia juga meminta agar para orangtua tidak memberikan respon berlebihan ketika sesuatu terjadi pada anak.

Jika memang masih dalam tahap kewajaran, masih ada jalan lain yang bisa ditempuh selain harus membuat laporan kepada pihak kepolisian.

Dia juga meyakini, apa yang dilakukan guru masih dalam rangka mendidik anak ke arah lebih baik, dan bukan ingin melukai.

"Mereka (guru) nggak akan menyakiti," ujarnya.

Dwi juga mengingatkan, pergeseran akhlak siswa ke arah negatif belakangan ini memang sudah sangat mengkhawatirkan, dan bahkan sangat kelihatan.

Oleh karena itu, adanya kegiatan seni yang digelar dalam rangka HUT ini juga patut diapresiasi.

Semakin banyak kegiatan, maka siswa juga semakin sibuk dan tidak sempat berpikir untuk melakukan hal-hal negatif.

Dan tentunya, hal-hal seperti ini sangat mendukung Program Pendidikan Karakter yang saat ini gencar digaungkan Pemerintah.

"Ini merupakan salah satu penguatan pendidikan karakter," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved