Skandal Aktivis Diduga Predator Anak

Terungkap, Begini Cara P Perdaya Anak-anak

"Yang bersangkutan ada organisasi, banyak dana yang dikelola olehnya. Dia menggunakan potensi itu untuk memperlancar aksinya

TRIBUN KALTIM/ARIDJWANA
Tersangka kasus pelecehan seksual sesama jenis terhadap anak di bawah umur, PDW (21), tertunduk saat dikepung wartawan di Mapolda Kaltim, Senin (20/11/2017). 

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menjabat sebagai pimpinan organisasi yang bergerak di bidang lingkungan membuat PDW (21) mudah melancarkan perbuatan asusila kepada anggotanya yang kebanyakan masih di bawah umur.

Pelaku pelecehan seksual sesama jenis tersebut bisa dibilang cukup lihai membujuk para korbannya meladeni hasrat seksual dirinya yang menyimpang.

Baca: Biadab! Gadis Tuli dan Bisu Disetubuhi Paksa hingga Tewas, Faktanya Mengerikan

Berdasarkan pengakuan korban kepada polisi, mereka diimingi berbagai macam hadiah dari pelaku sebelum melakukan perbuatan asusila.

Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim Kombes Pol Hilman, Senin (20/11/2017) di Mapolda Kaltim.

"Iming-iming yang diberikan seperti tas, baju, bahkan uang saku," tutur Hilman.

Baca: Pria Cacat tanpa Tangan Rawat Ibunya yang Sakit Sendirian, Foto-fotonya Bikin Mewek!

Direskrimum Polda Kaltim Kombes Pol Hilman didampingi Kasubbid Penmas AKBP Yustiadi Gaib menggelar kasus pelecehan seksual sesama jenis terhadap anak di bawah umur, Senin (20/11/2017) di Mapolda Kaltim.
Direskrimum Polda Kaltim Kombes Pol Hilman didampingi Kasubbid Penmas AKBP Yustiadi Gaib menggelar kasus pelecehan seksual sesama jenis terhadap anak di bawah umur, Senin (20/11/2017) di Mapolda Kaltim. (TRIBUN KALTIM/ARIDJWANA)

Baca: Gadis Ini Datang Melayat Kakeknya, Nahas Dia Duluan yang Dimakamkan, Penyebabnya di Luar Nalar

Tak sulit bagi P memberikan hadiah kepada para korbannya. Mengingat ia merupakan pucuk pimpinan organisasi yang mendapat banyak kucuran dana dari negara. 

"Yang bersangkutan ada organisasi, banyak dana yang dikelola olehnya. Dia menggunakan potensi itu untuk memperlancar aksinya dan keinginannya," ungkap Hilman.

Modus operandi tersebut terkuak dari hasil pemeriksaan kepada para saksi korban.

Terutama didapat dari percakapan di telepon seluler baik melalui pesan SMS maupun chat WhatsApp.

"Di sana (percakapan seluler) ada pembahasan meliputi seks," kata Hilman.

Baca: Dituduh Mesum dan Ditenjangi Depan Umum, Wanita Korban Persekusi Itu Kini Dapat Tawaran Pekerjaan

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved