Skandal Aktivis Diduga Predator Anak
Terungkap, Begini Cara P Perdaya Anak-anak
"Yang bersangkutan ada organisasi, banyak dana yang dikelola olehnya. Dia menggunakan potensi itu untuk memperlancar aksinya
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Syaiful Syafar
Para korbannya terpedaya dengan rayuan manis hingga hadiah bermacam-macam, hingga mau melayani nafsu bejat pelaku yang menyimpang.
"Sampai melakukan ciuman, hubungan badan, onani dan oral seks," beber Hilman.
"Biasanya dia melakukannya (sodom) di rumah, bahkan tak jarang di hotel. Di beberapa daerah juga ia melakukannya, tapi kita masih kita kembangkan," sambung Hilman.
Baca: Beginilah Suasana Ruang Tahanan Setya Novanto, Nuansa Abu-abu Mendominasi

Baca: Kasus Video Panas Remaja Samarinda Belum Kelar, Para Pemeran Bakal Diperiksa Lagi, Ada Apa?
Pemberitaan sebelumnya, PDW (21) tersangka kasus pelecehan seksual sesama jenis terhadap anak di bawah umur dihadirkan di hadapan awak media, Senin (20/11/2017) di Mapolda Kaltim.
Ia hanya tertunduk pasrah saat digiring petugas, sembari menghindari kilatan blitz kamera dari wartawan.
Dari keterangan polisi terungkap bahwa korban yang berhasil diidentifikasi kini berjumlah 9 orang.
Para korban tersebar di beberapa wilayah mulai dari Samarinda, Balikpapan dan Tarakan. Adapun usianya rata-rata 12 hingga 17 tahun. Masih duduk di bangku SMP dan SMA.
Polisi hingga kini masih mendalami kasus tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
Pengungkapan kasus ini bermula saat penyidik Polda Kaltim menerima laporan dari masyarakat pada 20 Oktober 2017.
Satu per satu korban pelecehan seksual didatangi dan akhirnya memberikan informasi.
Baca: Mengharukan! Tanpa Rias Pengantin dan Masih Terbaring Lemah, Wanita Ini Dinikahi di Rumah Sakit

Baca: Lerby Eliandry Unggah Foto Bareng Essien dan Matsunaga, Netizen pun Langsung Berspekulasi
Pada Kamis (16/11/2017), P ditangkap polisi di kediamannya, Yogyakarta.
Belakangan diketahui P saat ini tengah menjalani studi di salah satu perguruan tinggi top di Yogyakarta.
Saat dimintai keterangan oleh awak media, P memilih bungkam seribu bahasa. (*)