5 Fenomena Alam yang Terjadi Jelang Meletusnya Gunung Agung

Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali terus mengalami peningkatan dan membuat semua stakeholders terkait bersiaga penuh

AFP PHOTO/SONNY TUMBELAKA
Erupsi Gunung Agung terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, 26 November 2017. Gunung Agung terus menyemburkan asap dan abu vulkanik dengan ketinggian yang terus meningkat, mencapai ketinggian 3.000 meter dari puncak. Letusan juga disertai dentuman yang terdengar sampai radius 12 kilometer. 

2. Musim hujan tiba ancaman banjir lahar dingin kian besar

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Agung menjauhi lokasi bencana erupsi.

Menurut Sutopo, selain bahaya erupsi yang terus meningkat, juga ada ancaman banjir lahar hujan (banjir lahar dingin) karena hujan di sekitar Gunung Agung yang akan terus meningkat.

"Saat ini Bali sudah masuk musim hujan. Waspadai banjir lahar hujan. Jangan beraktivitas di radius berbahaya dan sekitar sungai," ujar Sutopo, Senin (27/11/2017).

Baca: Duh. . . Bantuan untuk Korban Banjir Pacitan Terhenti di Ponorogo Akibat Longsor

Sutopo menerangkan, material piroklastik erupsi Gunung Agung akan terus bertambah.
Apalagi curah hujan akan meningkat selama musim hujan.

Otomatis potensi banjir lahar hujan pun akan meningkat. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sungai.

"Masyarakat sekitar Gunung Agung agar waspada dari ancaman banjir lahar hujan. Jika hujan di bagian hulu, segera menyingkir dari sekitar sungai," ujar Sutopo.

Saat ini, kata Sutopo, banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung.

Karena itu, kawasan di radius 8-10 kilometer Gunung Agung harus bebas dari aktivitas masyarakat.

"Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 kilometer harus kosong dari aktivitas, warga yang berada di radius bahaya ini harus mengungsi. Jangan malah menonton letusan di dekat Gunung Agung," kata dia.

3. Sejumlah titik terjadinya lahar dingin jadi tontonan warga di dua wilayah ini

Kemarin, lahar dingin melanda lahan pertanian sejumlah warga di sekitar lereng Gunung Agung.

Lahar dingin diketahui sudah mulai muncul sejak Minggu (26/11/2017) malam hingga Senin pagi.

Peristiwa aliran lahar dingin ini terjadi di sekitar sungai yang berhulu di kaki Gunung Agung, seperti Tukad Yeh Sah di Desa Batu Sesah, Rendang, dan Sungai Liligundi di Banjar Liligundi, Bebandem, kemudian terus mengalir sampai Tukad Unda di Klungkung.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved