Breaking News

Terungkap, Lagu Jaran Goyang Ternyata Berasal dari Mantra Santet, Ini Kisah Lengkapnya

Lirik lagu Jaran Goyang yang dibawakan oleh penyanyi dangdut Nella Karisma sangat populer di kalangan masyarakat.

Youtube
Nella Kharisma 

Baca: Suami Ijab Kabul dengan Adik Kandungnya, Istri Langsung Meninggal Dunia, Kisahnya Bikin Haru

Namun, menurut Hasnan, di antara banyaknya mantra pengasihan, mantra Jaran Goyang yang paling ampuh.

"Nggak perlu waktu lama, kalau sudah dirapalkan bisa langsung jatuh cinta," katanya sambil tersenyum.

Ia juga menjelaskan nama Jaran Goyang diambil dari perilaku kuda yang sulit dijinakkan, namun jika sudah jinak maka kuda sangat mudah dikendalikan.

"Sama dengan perasaan cinta. Awalnya susah dikendalikan tapi kalau sudah jatuh cinta bisa bisa semua baju miliknya dibawa pulang ke rumah pasangannya seperti orang gila dan memang korban terbanyak adalah perempuan walaupun tidak menutup kemungkinan laki-laki juga bisa terkena santet Jaran Goyang," kata Hasnan.

Baca: Duh. . . Begini Kemesraan Gronya Somerville, Pebulutangkis Tercantik dengan sang Kekasih

Ia menambahkan masyarakat Banyuwangi khususnya Using sangat terbuka dan tidak menutup diri.

Budaya yang masuk akan diserap dan dikawinkan dengan budaya asli sehingga melahirkan budaya baru.

Selain menjadi tarian, Jaran Goyang juga menginspirasi sebuah lagu dalam bahasa Osing yang berjudul Jaran Goyang yang sempat populer pada tahun 2000-an dan dinyanyikan oleh penyanyi Banyuwangi Adistya Mayasari.

"Saat itu lagu Jaran Goyang juga populer dinyanyikan di mana-mana sampai sekarang tapi menggunakan bahasa daerah Using," kata Hasnan.

Dengan berjalannya waktu, terinspirasi dari Santet Jaran Goyang, maka terciptalah tari Jaran Goyang. Slamet Menur (75), seniman tari Banyuwangi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu menjelaskan Jaran Goyang pertama kali ditarikan pada tahun 1966 oleh penari bernama Darji dan Parmi dari Lembaga Kesenian Nasional (LKN) milik Partai Nasional Indonesia yang saat itu ada di wilayah Kecamatan Genteng Banyuwangi.

Baca: Zat Berbahaya Keluar dari Letusan Gunung Agung, Sampai Surabaya, Racuni Perairan

Berbeda dengan tari Jaran Goyang saat ini yang ditarikan oleh dua orang yaitu laki-laki dan perempuan, pada masa itu Jaran Goyang ditarikan banyak orang walaupun ada dua penari utama.

"Tari Jaran Goyang adalah tari pergaulan yang menceritakan seorang pria yang mencintai seorang gadis, namun ditolak. Akhirnya sang pria merapalkan mantra jaran Goyang lalu melempar bunga kepada sang gadis hingga dia jatuh cinta dan tergila-gila pada sang pria," cerita Slamet Menur.

Menurutnya, tari tersebut muncul dari fenomena mantra Jaran Goyang yang tumbuh subur di kalangan masyarakat Suku Osing saat itu. 

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved