Anggaran Kunker DPRD DKI Jakarta Melonjak Lebih dari 10 Kali Lipat
Melihat angka sebelumnya yang hanya Rp8,8 miliar, anggaran kali ini 'tampak melonjak gila-gilaan'.
"Jadwalnya memang seperti itu. Tapi kan belum tentu dipakai," kata dia.
Sumber BBC yang berkecimpung di politik Jakarta lebih dari 10 tahun itu menambahkan, bahwa ide untuk menaikkan angka anggaran, termasuk mengadakan tunjangan rapat disetujui semua anggota. Termasuk dirinya.
Dia mengatakan membutuhkan uang lebih karena 'proposal dari konstituen masuk terus'. Ia mewanti-wanti namanya tak disebut.
Ia mengaku selama ini anggota DPRD tidak bisa bermain proyek karena pengetatan anggaran oleh Ahok.
Namun Taufik menegaskan, angka-angka dalam KUA PPAS tersebut belum final.
Masih akan ada pembahasan antara legislatif dan eksekutif. Juga pemeriksaan oleh Kementerian Dalam Negeri.
"Masih bisa dihapus," kata wakil ketua Badan Anggaran DPRD DKI ini.
Taufik menambahkan kenaikan total anggaran DPRD DKI dari Rp126 miliar menjadi Rp346 miliar adalah hal yang wajar.
"Selama itu sesuai dengan aturan. Nanti bisa disisir ulang. Finalisasinya di Kemendagri," imbuh dia.
Gubernur Anies Baswedan sendiri bersyukur rancangan APBD Jakarta 2018 mendapat sorotan masyarakat karena kenaikan yang signifikan.
Menurut dia, justru bentuk partisipasi itu yang diharapkan.
Dia berharap banyaknya partisipasi masyarakat membuat APBD Jakarta lebih baik.
"Ini adalah dana kita semua," kata Anies di Balai Kota, Kamis, 23 November 2017.
Gubernur Anies mendapat ucapan selamat dari M. Taufik pasca dilantik. (DOK.DPRD DKI JAKARTA)
Senada dengan Taufik, Anies mengatakan bahwa angka-angka dalam rancangan itu masih bisa berubah.
"Pembahasan masih jalan, ini belum selesai. Jadi dengan pembahasan masih jalan, makin banyak yang melihat makin baik," pungkasnya. (BBC)