Kadisdik Kaltim Janji tak Pecat Guru Honor, Sebut Dirinya Bukan Mesin Uang

Persoalan kontrak baru untuk sekitar 3.500 guru honor se Kalimantan Timur akhirnya mendapat tanggapan Dinas Pendidikan Kaltim

Editor: Sumarsono
tribunkaltim.co/anjas pratama
Dayang Budiati (berjilbab), Kepala Disdik Kaltim, saat menemui guru PNS yang lakukan demo di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (22/5). 

"Secepatnya kami buat. Draft yang lama kan sudah ada, tinggal itu saja diperbaiki dan diubah sedikit. Bisa di Desember atau di Januari ini," kata Idhamsyah.

Apa-apa saja yang akan diubah dalam revisi kontrak baru tersebut, saat ini masih belum dibuka Idhamsyah secara penuh. Meski demikian, ia menyebut ada kemungkinan untuk penambahan gaji bagi honorer tersebut dari kontrak sebelumnya.

Sebagai informasi, dalam kontrak sebelumnya, tahun 2017, honorer baik itu guru atau tenaga kependidikan di sekolah, hanya dapatkan Rp 1,5 juta dari Pemprov. Angka ini meliputi Rp 1,2 juta imbalan jasa, dan Rp 300 ribu untuk insentif jasa. Saat disodorkan kontrak pada awal

2017 lalu, tak ada pilihan bagi para honorer untuk menolak kontrak tersebut. Jika menolak, otomatis pekerjaan mereka akan hilang.

"Ya, kami nanti akan coba anggarkan lebih. Tetapi dilihat dulu kondisi keuangan Disdik nantinya," ucap Idhamsyah.

Baca: Wow, Mulai Jumat Besok di Plaza Balikpapan Ada Diskon Besar-besaran Aneka Produk!

Terkait fasilitas lain, seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan (tak ada jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan dalam kontrak lama), belum berani diaminkan Dayang Budiati, saat dikonfirmasi. Termasuk pula untuk menyamaratakan gaji honor sesuai UMP Kaltim yang mencapai Rp 2,5 jutaan/ bulan.

"Nanti kami akan coba anggarkan lebih. Kalau saya ini mesin uang, bisa diberikan sesuai keinginan honorer. Tetapi, kan saya bukan mesin uang," ujarnya.

Tahun 2018, Disdik kemungkinan akan dapatkan dana lebih daripada tahun sebelumnya. Hal ini mengingat dalam RAPBD Kaltim 2018 yang telah disahkan, APBD Kaltim 2018 ditarget Rp 8,5 triliun. Naik dari APBD hingga akhir tahun sekitar Rp 8,1 Triliun. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved