Kakak Bos Facebook Mark Zuckerberg Alami Pelecehan di Pesawat, Lapor Pramugari dan Ini yang Terjadi

Seorang pria yang duduk di sampingnya kemudian mengucapkan kata-kata vulgar dan mengintimidasi Randi sebagai perempuan.

TRIBUNKALTIM.CO - Randi Zuckerberg, kakak perempuan pendiri Facebook mendapat perlakuan tak menyenangkan di pesawat.

Kakak Mark Zuckerberg itu mengalami pelecehan seksual secara verbal oleh seorang lelaki saat di pesawat.

Saat itu, ia tengah dalam penerbangan menggunakan Alaska Airlines dari Los Angeles ke Mazatlan Meksiko.

Seorang pria yang duduk di sampingnya kemudian mengucapkan kata-kata vulgar dan mengintimidasi Randi sebagai perempuan.

Baca: Inilah Alasan Sandaran Kursi Wajib Ditegakkan saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

Dalam unggahannya di Facebook, Randi menyebutkan kejadian itu dilakukan oleh seorang penumpang bangku kelas satu.

Pria itu mulai mengeluarkan kata-kata cabul pada Randi sejak sebelum pesawat lepas landas.

Namun setelah lepas landas, pelecehan pria itu makin menjadi.

Terlebih ketika si pria menenggak beberapa gelas minuman beralkohol.

"Merasa geram, jijik, dan dilecehkan saat melakukan penerbangan dengan Alaska Airlines."

"Penumpang sebelah saya mengulangi ucapan seksual yang cabul, tidak pantas, dan tidak sopan pada saya," ucap Randi seperti dikutip KompasTekno dari New York Times, Senin (4/11/2017).

Baca: Akun Sammy Simorangkir Beberkan Alasan Viviane Ceraikan Okan Cornelius, Bikin Terkejut

Randi yang sudah merasa risih lantas tidak tinggal diam.

Ia mengadukan perbuatan penumpang tersebut pada awak kabin.

Namun keluhannya diabaikan.

Alasannya, pria tersebut merupakan pelanggan tetap dari maskapai dan disebut sifatnya memang seperti itu.

Pramugari pesawat lalu memberikan jalan tengah.

Ia menawarkan Randi untuk pindah ke kursi lain.

Namun tawaran tersebut ditolak oleh Randi yang pernah menjabat sebagai salah satu eksekutif di Facebook.

Menurut Randi, bukan dirinya yang harus pindah tempat duduk.

Melainkan pria yang duduk di sampingnya.

"Saya lalu menyadari kenapa saya yang harus pindah?"

"Sayalah yang dilecehkan oleh penumpang yang sudah diketahui para pramugari sering bertindak tidak patut sebelumnya," tulis Randi di akun Facebooknya.

Setelah mengalami kejadian tidak menyenangkan dalam penerbangan yang memakan waktu hingga tiga jam, Randi menayangkan keluhannya di akun Facebooknya.

Ia juga melayangkan e-mail protes pada pihak Alaska Airlines.

Baca: Astaganaga! Keluarga Ini Naik Motor Bonceng Lima, Si Ibu Tega Gendong Anaknya di Belakang

Tanggapan Alaska Airlines

Menanggapi protes yang dilayangkan Randi, juru bicara Alaska Airlines, Ray Lane menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas ketidaknyamanan yang dialami Randi.

Pihak maskapai telah menghubungi Randi dan menyatakan, penumpang yang bersangkutan tidak boleh terbang menggunakan Alaska Airlines untuk sementara.

"Kami ingin para tamu merasa aman."

"Sebagai perusahaan, kami tidak memiliki toleransi terhadap segala jenis kesalahan seksual yang menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi para tamu dan anggota kru kami," ujar Ray.

Setelah mendapat tanggapan dari pihak terkait, Randi memperbarui postingannya di Facebook.

Ia bersyukur, Alaska Airlines memberi perhatian pada kejahatan yang menimpa dirinya.

"Meskipun seharusnya tidak terjadi, saya bersyukur mereka menganggap serius situasi ini," tulis Randi.

Randi bisa saja menuntut Alaska Airlines ke pengadilan.

Pasalnya, Alaska Airlines telah gagal melindungi Randi sebagai penumpang dari perilaku penumpang lain yang tidak menyenangkan.

Menurut Andrew J Maloney, seorang pengacara yang ahli dalam undang-undang penerbangan mengatakan bahwa maskapai penerbangan memiliki kewajiban hukum untuk melindungi penumpang dari pelecehan.

Terlebih jika mereka mengetahui kejadian tersebut ada di depan mata.

"Saat Randi Zuckerberg memberitahu pramugari tentang perilaku pria ini, mereka seharusnya memindahkannya ke kursi yang berbeda atau mengeluarkannya dari pesawat terbang," ujar Maloney.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Kakak Perempuan Zuckerberg Jadi Korban Pelecehan di Pesawat

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved