Lakukan Pencarian Nelayan yang Hilang, Tim SAR Temukan Potongan Tubuh di Sarang Buaya
Sebelumnya perahu berisi ikan busuk di sekitar nipah yang dikenal sebagai sarang buaya telah ditemukan lebih dulu Sabtu (16/12/2017).
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Tim SAR menemukan sejumlah potongan tubuh manusia di lokasi pencarian Ahmat (41), nelayan asal Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Sebelumnya perahu berisi ikan busuk di sekitar nipah yang dikenal sebagai sarang buaya telah ditemukan lebih dulu Sabtu (16/12/2017).
Perahu yang dipastkan milik Ahmat ditemukan di Perairan Sebaung pada koordinat 03 52' 42.58" N - 117 36' 27.54" E.
Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Octavianto mengatakan, Tim SAR menemukan sejumlah bagian tubuh manusia pada pencarian hari ketiga di koordinat 03 52' 10.44" N - 117 36' 29.23" E.
Baca: Tak Mau Diejek Gegara Ketiak Hitam seperti Cita Citata? Begini Cara Ampuh Memutihkannya
Baca: Soal Pembangunan Masjid Al Faroek, Komisi IV DPRD Serahkan Aspirasi ke Pak Gubernur
Baca: Airlangga Inginkan Rombak Kepengurusan, Ini Tanggapan Perempuan Politisi Golkar
“Lokasinya tidak jauh dari tempat ditemukannya perahu korban,” ujarnya, Selasa (19/12/2017).
Di lokasi itulah diduga Ahmat ‘dihabisi’ buaya.
“Unsur SAR gabungan dan dari keluarga Korban menemukan bagian tubuh yang dicurigai milik korban berupa jari tangan yang kemungkinan sudah dimuntahkan buaya di sekitar lokasi pencarian, yang ada jejak kaki,” ujarnya.
Lokasi pencarian, sebutnya, tidak terjangkau sinyal operator seluler. Sehingga pihaknya hanya bisa berkomunikasi terbatas melalui telepon satelit.
Baca: Ubah Strategi Bisnis, Bankaltimtara tak Lagi Andalkan Dana Pemda
Baca: Wanderley Junior Tertarik Datangkan Sunarto Lagi
Baca: Cita Citata Meradang Foto Ketiaknya yang Hitam jadi Sorotan, Ngaku Udah Lama Gak Ngurusin!
Baca: Asyik, Ada Beasiswa dari SMA Pradita Milik TNI AU, Gratis dari Daftar hingga Selesai Pendidikan
“Lokasinya juga cukup beresiko sehingga kami harus ekstra hati-hati. Selama melaksanakan penyisiran di sekitar lokasi kejadian perkara, banyak buaya yang muncul,” katanya.
Dia menceritakan, baru sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian perkara, Tim SAR sudah menjumpai buaya.
"Buaya berukuran sedang dan besar bermunculan di lokasi pencarian," katanya.
Pihaknyapun harus lebih waspada dan siaga dengan segala kemungkinan saat melakukan pencarian di sarang buaya itu.
Baca: Kemesraan 6 Pasangan Selebriti di Kolam Renang, Mana yang Paling Bikin Baper?
Baca: Nadya Almira Murka Suaminya Kepincut Pelakor, Ini 5 Fakta soal Kisruh Rumah Tangganya
Baca: Polisi tengah Gelar Operasi Gabungan, Pria Ini Asyik Isap Sabu
“Diserukan agar seluruh personel yang terlibat dalam unsur untuk tidak memasuki wilayah yang telihat ada buaya.
Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak terduga kembali terjadi,” ujarnya.
Pihaknyapun memperluas area pencarian korban.
"Tidak diperkenankan siapapun untuk turun dari alut SAR selama giat operasi berlangsung,” katanya.
Baca: Saat Pergantian Tahun, Satpol Tempatkan Petugas Khusus Jaga Mahkota II
Baca: Kantor Imigrasi Kelas 1 Balikpapan Sampaikan Capaiannya Selama 2017
Baca: Hati-hati, Sedikitnya Ada 12 Produk yang Ditemukan, Polisi Ungkap Home Industri Kosmetik Racikan
Ahmat, warga Jalan Kampung Rambutan, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan berangkat melaut pada 9 Desember lalu.
Dia berangkat berombongan dengan tiga perahu nelayan lainnya. Selain ke Perairan Sebaung, ada yang menuju Pampang dan Tanjung Aus untuk memasang pukat.
Biasanya, Ahmat melaut paling lama empat hari. Namun saat teman-temannya yang lain sudah pulang, Ahmat justru belum kembali ke kediamannya.
Baca: Ingat Rumah Jl Cendana Ini? Ya, Lama Tak Ditinggali, Anak-anak Soeharto Ingin Menjadikannya Museum
Baca: Musim Hujan, Dingin Nih. . . 5 Tips Ini Bikin Kamar Tidur jadi Hangat
Baca: Sejumlah Manfaat Kesehatan Kalau Kita Mandi Air Dingin, Berat Badan Bisa Turun juga?
Dia juga tidak mengirimkan kabar padahal Ahmat bersama keluarga berencana pulang kampung ke Adonara untuk menggelar syukuran ibunya yang telah pulang umroh.
Tarso, kerabat korban mengungkapkan, Ahmat bahkan telah membeli tiket kapal.
"Mamanya sudah pulang naik KM Lambelu,” ujarnya.
Pihaknya sudah berupaya menghubungi Ahmat melalui telepon seluler. “Tidak ada jawaban sampai sekarang," katanya. (*)