Edisi Cetak Tribun Kaltim
Penetapan Cagub dan Cawagub Golkar setelah Musdalub, Hasdam dan Makmur Bersaing?
"Tunggu saja, pengumuman pasangan cagub dan cawagub Golkar Kaltim diputuskan DPP, minggu keempat bulan ini," ujar Hasdam.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Budhi Hartono dan Udin Dohang
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mesin politik Partai Golkar Kaltim mulai dipanaskan.
Plt Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim Andi Sofyan Hasdam mengungkapkan, calon Gubernur Kaltim yang akan diusung Golkar diumumkan minggu terakhir bulan ini.
Saat ini DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto masih melakukan paket simulasi cagub dan cawagub yang potensial memenangkan kontestasi Pilgub Kaltim 2018 mendatang.
"Tunggu saja, pengumuman pasangan cagub dan cawagub Golkar Kaltim diputuskan DPP, minggu keempat bulan ini," ujar Hasdam.
Menurutnya, simulasi kandidat yang dijalankan DPP Golkar sangat terbuka.
Semua figur bakal cagub dan cawagub yang digadang akan meramaikan Pilgub Kaltim, masuk skema simulasi.
Pun demikian, Golkar memastikan figur calon gubernur wakil gubernur dan yang akan diusung Golkar tidak keluar dari 10 daftar bakal cawagub yang telah mendaftar sebagai pendamping Rita Widyasari beberapa waktu lalu.
Baca: Klaim Hasil Survei, Hasdam dan Makmur Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Kaltim
Baca: 8 DPD II Golkar Seluruh Kaltim Masih Solid Dukung Makmur
Baca: Bertemu Airlangga Hartato, Zainuddin Ungkapkan Tidak Ada Pergantian Pengurus Golkar Kaltim
"Sekarang ini masih dibuat simulasi. Semua figur disertakan. Tapi yang pasti calon Golkar tidak keluar dari 10 orang yang sudah mendaftar sebagai bakal Cawagub ibu Rita dulu," katanya.
Ditanya soal peluang dirinya diusung oleh partai yang sudah membesarkannya, mantan Walikota Bontang dua periode tersebut tidak menampik.
Ia mengatakan secara statistik, hanya dua figur yang diinternal Golkar yang memiliki kans diusung Golkar, yakni Sofyan Hasdam dan mantan Bupati Berau Makmur HAPK.
Hasil survei DPP Golkar yang melibatkan tiga lembaga, yakni Pusdeham, Lembaga Survei Indonesia, dan Indobarometer.
"Hasil survei tertinggi saya dan pak Makmur. Bagi Golkar, tentu paket ideal itu kami berdua. Tidak perlu koalisi karena Golkar punya golden tiket. Tapi ini Pilkada, banyak variabel yang dihitung. Ideal bagi Golkar, tapi belum tentu ideal untuk memenangkan Pilkada," ungkap Sofyan.
Ia menegaskan bahwa Golkar adalah partai yang sangat rasional memutuskan calon dalam setiap kontestasi Pilkada.
Baca: Ibu Hamil Sering Merasakan Perutnya Gatal, Ini 7 Cara Mengatasinya
Baca: Duel El Clasico Jelang Natal, Messi Dambakan Barcelona Menang atas Real Madrid
Tidak ada jaminan figur Ketua Golkar Provinsi secara otomatis diusung jadi calon Gubernur.
Hasdam mencontohkan, figur Ketua DPD I Golkar Kalbar Ria Norsan yang digadang jadi calon Gubernur Kalbar 2018, oleh DPP Golkar hanya diusung sebagai cawagub setempat.
"Prinsipnya Golkar sangat rasional dan realistis dalam menentukan Cagub. Jadi kita tunggu saja putusan DPP. Kalau ditanya apakah saya siap jadi Cagub. Jawabanya sudah pasti," tuturnya.
Dukung Makmur
Terkait Musdalub Partai Golkar Kaltim, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kutai Barat Zainuddin menegaskan, untuk calon yang didorong maju, Makmur HAPK.
Dia akan dipilih menggantikan posisi Rita Widysari.
Bahkan, mantan Bupati Berau itu juga didapuk untuk maju sebagai calon gubernur Kaltim 2018.
Figur Makmur sebelumnya, sudah mengantongi dukungan sebagai bakal calon wakil gubernur yang akan dipasangkan Rita Widyasari.
"Kalau solid, kita masih dukung pak Makmur. Karena Ibu Rita berhalangan untuk maju (Pilgub Kaltim 2018) mau tidak mau (Pak Makmur) harga mati (dukung Makmur)," tegas Zainuddin, kepda Tribun, Senin (18/12/2017).
Sesuai etika dalam pemilihan di Musdalub, terlebih dahulu akan memilih Ketua DPD Golkar Kaltim.
Setelah itu baru menetapkan dukungan kepada Makmur sebagai calon Gubernur Kaltim
"Di dalam Musdalub, menetapkan Ketua DPD dulu. Mungkin setelah itu, menetapkan dukungan kepada Makmur untuk calon gubernur," ungkapnya.
Sedangkan calon pasangannya atau pendampingnya, menurut Zainudddin akan melakukan rembug dengan para sesepuh, pengurus dan instrumen Partai Golkar.
"Kira‑kira siapa yang pantas mendampingi beliau (Makmur). Tapi bukan hanya pantas, apakah bisa mendongkrak suara. Kita upayakan, orang‑orang yang mendampingi bertanggungjawab sebagai pengendalian dan fungsi pengawasan," tuturnya.
Untuk figur pendampingnya, Zainuddin menegaskan, tidak menutup kemungkinan berpasangan dengan figur yang tidak melamar sebagai cawagub ke Partai Golkar.
"Golkar di Kaltim, belum pernah kalah di pemilihan gubernur. Jangan sampai kalah. Kita kan mau menang. Dalam Musdalub nanti, sekaligus beliau (Makmur) sebagai Ketua DPD sekaligus bakal cagub," urainya.
Untuk memilih figur pendampingnya kata dia, Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota untuk menentukan siapa figur yang pantas dan bisa mendongkrak suara.
Disinggung perkiraan kandidat Zainuddin menyebutkan ada 9 figur yang sudah pernah mendaftar sebagai bakal cawagub Kaltim.
"Tidak menutup kemungkinan ada calon lain dari luar untuk masuk. Selama kita anggap elektabilitasnya bagus, kenapa tidak kita ambil. (Seperti Pak Kapolda Kaltim Safaruddin) itu tidak menutup kemungkinan," ucapnya.
Selain nama Kapolda Irjen Pol Safaruddin, ada beberapa nama seperti Yusran Aspar, yang juga tidak menutup kemungkinan bisa berpasangan.
"Nanti dibahas di DPD I, DPD II dan Dewan Pertimbangan. Ditambah instrumen lain dipartai. Dan yang paling penting menjaga kebersamaan. Tatkala menang, kita nikmati sama‑sama," pungkasnya. (*)