Ubah Strategi Bisnis, Bankaltimtara tak Lagi Andalkan Dana Pemda
Sejak 2013 lalu, Bankaltimtara perlahan melepas ketergantungan komposisi DPK yang didominasi Pemerintah Daerah
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Baca: Toilet-toilet Ini Pakai Simbol tak Biasa, Jangan Sampai Gagal Paham Nanti Salah Masuk
Ya karena jumlah penduduk kita sedikit. Kaltim penduduknya paling 5 juta, Kaltara? Belum sampai sejuta,” ungkap Haris.
Meski tak lagi mengandalkan DPK Pemda dalam komposisi mayoritas DPK yang dihimpun, menurut Haris, Bankaltimtara tetap memberikan pelayanan utama kepada Pemda.
“Pemda tetap jadi prioritas kita. Karena, fungsi Bankaltimtara juga sebagai kas daerah. Hanya, untuk strategi bisnis, kita tak bisa hanya andalkan dana pemerintah.
Baca: Dapat Rp 1.498.000 dari Program MBR, PDAM PPU Hanya Mampu Pasang 750 Sambungan
Baca: Persiba Belum Punya Pelatih Kiper, Ternyata Ini Masalahnya
Baca: Nadine Chandrawinata Banjir Pujian, Menyelam di Lautan Berarus hingga Terkena Hewan Beracun
Kalau komposisinya masih seperti dulu, dana Pemda itu 70 persen dari total DPK, bisa tepar kita,” urainya.
Selain terus menurun dari sisi jumlah, DPK dari Pemda juga tidak bisa ditahan berlama-lama oleh Bankaltimtara.
“Tidak mungkin dong kita minta Pemda untuk menunda membayar ini itu, dengan alasan nanti DPK kita menurun.
Nanti Pemda juga kena semprit pemerintah pusat kalau terlalu banyak memarkir duit di bank,” katanya. (*)