20 Tahun Drainase Tak Diperbaiki, Warga 4 RT di Lempake Pasang Spanduk yang Buat Kuping Pemkot Panas
Parahnya lagi, kendati telah sering mengajukan permohonan ke Pemkot Samarinda, namun hingga saat ini tidak ada realisasi dari Pemerintah.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terganggu dengan banjir yang selalu melanda kawasannya, warga di empat RT, yakni 13,14,15 dan 16, jalan Lempake Jaya, Lempake, Samarinda Utara, secara gotong royong memperbaiki saluran drainase disekitar tempat tinggal warga.
Parahnya lagi, kendati telah sering mengajukan permohonan ke Pemkot Samarinda, namun hingga saat ini tidak ada realisasi dari Pemerintah.
Bahkan, kondisi drainase yang tidak baik tersebut telah terjadi sekitar 20 tahunan lebih, yang membuat warga terus menerus terkena banjir.
"Kita sudah setengah bulan gotong royong normalisasi parit, biayanya dari swadaya warga sini. Ya, karena selama ini tidak ada realisasi dari Pemkot, padahal sudah puluhan tahun," ucap Edi S (53), warga RT 15, Rabu (20/12/2017).
Baca: Waduh! Blok Berkapasitas 20 Orang Ditempati 79 Orang, Napi Perempuan Harus Rela Tidur di Depan WC
Baca: Usai Diperiksa, KPK Tahan Abun di Mapolres Jakpus
Baca: Ibu-ibu Antivaksin Klaim Anak Tetap Sehat Tanpa Diimunisasi? Ternyata Ini Jawabannya
Bahkan, saking kesalnya warga dengan kinerja Pemkot, warga sempat memasang dua spanduk yang bertuliskan, PROYEK - Normalisasi Parit Ini Dibiayai Oleh Warga RT 13,14,15,16, Karena Pemkot Samarinda Sudah Sangat Miskin Dan Buta Tuli !!!!', yang diletakan warga di pinggir jalan tersebut.
Namun, setelah kurang lebih setengah bulan spanduk itu terpasang, pihak kelurahan Lempake mencopot spanduk tersebut, pada Rabu (20/12/2017) siang tadi.
"Ini memang inisiatif dari warga, untuk menggugah Pemkot, tidak untuk menghujat siapa pun," ungkapnya.
Dia pun menjelaskan, kenapa warga menuliskan kalimat 'Buta Tuli' di spanduk tersebut, karena menurutnya Pemkot tidak dapat melihat realiat yang ada, dan tuli karena tidak dapat mendengar aspirasi dari warganya.
"Makanya kami buat kalimatnya seperti itu. Padahal hanya sekitar 100 meter saja, tapi kok tidak tersentuh, sekarang sudah setengahnya kami perbaiki," tuturnya.
Baca: Ayu Ting Ting Nangis Dijadikan bahan Gosip, Ruben Onsu pun Murka kepada Para Artis Ini
Baca: Benarkah Gara-gara Mantra Jawa Pemanggil Arwah, The Sacred Riana Menang Asias Got Talent?
Baca: Ditanya soal Video Panas Ariel Noah dan Cut Tari, Begini Jawaban Sophia Latjuba
Bahkan, rencananya warga akan turun ke jalan untuk meminta sumbagan sukarela dari pengendara kendaraan, yang uangnya akan digunakan untuk membeli material dan keperluan normalisasi drainase.
Ahmad (61), warga RT 15 menambahkan, pengajuan untuk memperbaiki saluran drainase tersebut telah kerap diajukan melakukan ketua RT, bahkan setiap ada rapat di kecamatan, perihal perbaikan drainase selalu diajukan.
"Yang parah di RT 13 dan 14, itu jalananya masih banjir. Pengajuannya sudah sering dilakukan, tapi belum juga ada tindakan," tuturnya.
Sementara itu, Lurah Lempake, Nur Hariyanto menjelaskan, pihaknya telah memperingatkan warga untuk tidak memasang spanduk tersebut, pasalnya pihaknya juga telah sering mengusulkan pengajuan perbaikan drainase tersebut.
Namun, karena kondisi anggaran yang terbatas, dan bukan hanya masalah drainase yang diurus oleh Pemkot, mengakibatkan perbaikan drainase di wilayah tersebut belum terealisasi.
"Sambil menunggu, warga secara swadaya memperbaiki sendiri. Dan, sudah sering kami ajukan untuk di pernaiki. Yang jelas daerah sini memang daerah rawan banjir, bahkan di jalanan sana masih tergenang banjir," ucapnya. (*)