Mundur dari Partai Gerindra, Yusran: Saya Merasa Dipandang Sebelah Mata

Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim Yusran Aspar mengundurkan diri dari partai yang dipimpinnya selama setahun terakhir.

Penulis: Samir | Editor: Sumarsono
Sarassani/ Tribun kaltim
Bupati Penajam Paser Utara, Drs Yusran Aspar sedang melakukan wawancara. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kaltim Yusran Aspar mengundurkan diri dari partai yang dipimpinnya selama setahun terakhir. Surat pengunduran diri tertanggal 30 Desember ini ditujukan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra di Jakarta.

Dalam surat tersebut, Yusran menyampaikan bahwa dengan berat hati mengajukan permohonan diri keanggotaan dan pengurus DPD Partai Gerindra Kaltim.

"Sesungguhnya tidak pernah terlintas dalam pikiran harus berpisah dengan saudara yang sudah telanjur saya cintai dan banggakan," ujar Yusran dalam surat tersebut.

Baca: Meraih Parasamya & Leadership Award, Mendagri Sebut Bukti Walikota Jaang Realisasikan Janji Ini

Menurut Yusra, pengundurkan diri ini semata-mata untuk lebih memudahkan pihak Isran Noor yang telah direkomendasikan DPP sebagai Calon Gubernur Kaltim, serta menghindari fitnah dan tudingan negatif sepihak yang mungkin timbul sehubungan keinginan untuk maju sebagai kandidat calon gubernur Kaltim.

Yusran yang dihubungi, Sabtu (30/12) malam mengatakan, pengudurkan ini dilakukan karena tidak ingin ada fitnah sesuai alasan dalam surat pengundurkan diri yang telah ditandatangani.

"Saya juga kan mau calon gubernur, saya khawatir nanti tidak jalan mensosialisasikan calon yang didukung Gerindra juga menjadi fitnah. Jadi jangan juga dianggap melakukan provokasi. Jadi saya lebih baik mundur," ujarnya.

Baca: Kaltim Perlu Revolusi Pendidikan Ini Sebabnya, Safaruddin Ikut Resmikan Kampus Cheng Ho

Yusran mengaku, pengunduran diri ini juga sebagai bentuk kekecewaan terhadap DPP Partai Gerindra. Ia mengaku ingat pernyataan Ketua Umum Prabowo Subianto bahwa para Ketua DPD Gerindra di daerah merupakan panglima, karena selama ini tidak diberikan uang nanti mau membantu dan membesarkan partai.

Bahkan keputusan yang mendukung Isran Noor tidak pernah ditanya maupun dimintai pendapat namun tiba-tiba merekomendasikan Isran untuk calon gubernur. "Saya menganggap hanya dipandang sebelah mata di partai. Kenapa karena tiba-tiba rekomendasi keluar tanpa pernah memanggil saya," ujarnya.

Setelah mundur dari DPD Gerindra Kaltim, Yusran mengaku masih berupaya agar bisa bersaing di Pilgub Kaltim meski tanpa didukung Gerindra. Namun bila pada akhirnya juga tidak jadi maju, keputusannya adalah pensiun setelah selesai menjabat Bupati PPU tahun depan.

Baca: Jangan Lewatkan Malam Tahun Baru, 30 Ribu Tembakan Kembang Api di Langit Balikpapan

"Saya santai saja dengan keputusan Gerindra karena punya pengalaman. Dulu Demokrat juga tidak mendukung waktu saya maju Pilbup PPU, karena saya tidak ambisius," tandasnya (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved