Kisah Paspampres Mengawal Soeharto, Ada Lampu Lalu Lintas yang Tak Pernah Merah
Kita semua tahu bahwa Pak Harto, panggilan Maliki untuk Soeharto, kerap mendapat pandangan miring selama memimpin Indonesia.
"Tetapi, begitu satgas polisi datang dan mengawal di depan mobil kami, Pak Harto mengatakan, 'Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa. Jadi, kasih tahu polisinya'," tulis Maliki dalam buku tersebut, menirukan ucapan Soeharto waktu itu.
Baca: Meski Centang Biru WhatsApp Dimatikan, Ini Cara Gampang Ketahui Pesan Sudah Dibaca atau Belum
Setelah mendengar kemauan Soeharto, Maliki mencoba memahaminya.
Tetapi ia tetap merasa pengawalan sangat penting.
Maliki pun memutar otak, mencari cara agar Soeharto tetap dikawal, tetapi tanpa terlihat.
Akhirnya, Maliki berinisiatif meminta polisi mengawal di belakang saja, bukan di depan untuk membuka jalan.
Jika jalanan macet, barulah petugas pengawal maju ke depan.
Baca: Usai Liburan Kok Malah Depresi? Ternyata Beneran Ada Loh, Ini Istilah dan Cara Mengatasinya!
Sayangnya usaha ini pun menemui 'kegagalan'.
"Tetap saja Pak Harto mengetahui siasat itu. Beliau pun bertanya, 'Itu polisi kenapa ikut di belakang? Tidak usah'," kata Maliki.

Hari berikutnya, ide baru melintas di benak Maliki.
Ia meminta pihak kepolisian agar tidak lagi mengawal mobil Soeharto.
Sebagai gantinya, ia akan berkoordinasi dengan petugas lewat radio.
Baca: Gara-gara Danau Sunter, Menteri Susi Bakal Tanding Sama Sandiaga Uno, Apa yang akan Mereka Lakukan?
Jadi, setiap kali mobil Soeharto melewati lampu lalu lintas, petugas harus memastikan lampu hijau menyala.