Siasat Paspampres Soeharto Bikin Lampu Lalu Lintas Selalu Hijau, Terbongkar lalu Ini yang Terjadi

Maliki heran Soeharto selalu mendapat pandangan miring selama memimpin Indonesia.

Editor: Syaiful Syafar
Soeharto 

TRIBUNKALTIM.CO - Paspampres Soeharto, Maliki Mift, menyimpan kenangan berarti selama mendampingi presiden RI ke-2 Soeharto setelah lengser.

Kala itu Maliki ditugaskan menjadi pengawal khusus Soeharto.

Kisahnya ini Maliki tulis melalui buku berjudul 'Soeharto: The Untold Stories (2011)'.

Maliki heran Soeharto selalu mendapat pandangan miring selama memimpin Indonesia.

Tapi apa yang ditemui -dengan mata kepalanya sendiri- tentang sosok Soeharto justru berbeda.

Maliki malah terkesan dengan kesederhanaan Soeharto.

Salah satunya adalah soal pengawalan.

Baca: 18 Jam Diburu, Pelaku Pembacokan dan Pembakar Kantor Lurah Ditemukan Terbujur Kaku

Baca: Derita Warga Pegat Batumbuk, Punya Hunian tanpa Kuburan hingga Melahirkan di Atas Speedboat

Setelah lengser, Soeharto sangat anti dikawal. Padahal mantan presiden masih memiliki hak pengawalan dari polisi.

"Tetapi, begitu satgas polisi datang dan mengawal di depan mobil kami, Pak Harto mengatakan, 'Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa. Jadi, kasih tahu polisinya'," tulis Maliki.

Mendengar permintaan itu Maliki mencoba memahami tapi ia tetap merasa pengawalan sangat penting.

Ia pun memutar otak, mencari cara agar Soeharto tetap dikawal tanpa terlihat.

Akhirnya Maliki memerintahkan polisi mengawal di belakang mobil Soeharto, bukan di depan untuk membukakan jalan.

Nasib, siasat Malik diketahui Soeharto.

"Namun, tetap saja Pak Harto mengetahui siasat itu. Beliau pun bertanya, 'Itu polisi kenapa ikut di belakang? Tidak usah'," kata Maliki menirukan Soeharto.

Baca: Nelayan Ini Dapat Tangkapan Ikan Raksasa Sebesar Tubuh Manusia, Kira-kira Jenis Ikan Apa Ya?

Baca: Demokrat Beberkan 3 Perlakuan Tak Adil Penegak Hukum saat Pilkada, Salah Satunya di Kaltim

Hari berikutnya Maliki memiliki ide.

Ia tetap mengawal Soeharto tapi lewat radio.

Maliki memerintahkan skuadnya ketika mobil Soeharto melewati lampu lalu lintas, petugas harus memastikan lampu hijau menyala.

Bagaimana pun caranya ketika mobil Soeharto lewat dan lampu merah harus berubah menjadi hijau.

Akhirnya, Soeharto berangkat tanpa pengawalan polisi.

Setiap kali melewati persimpangan lampu lalu lintas benar saja lampu hijau terus menyala.

Nasib Maliki, sang mantan presiden mengendus kejanggalan ini.

Lagi-lagi, Soeharto mempertanyakan mengapa hal demikian bisa terjadi.

Soeharto lalu menegur Maliki.

"Sudah, saya rakyat biasa. Kalau lampu merah, ya, biar merah saja," ujar Pak Harto sebagaimana ditulis Maliki.

Maliki kala itu hanya bisa terdiam dan malu.

Inilah kesederhanaan Soeharto, menurut Maliki.

Baca: Ini Foto-foto cantik Istri Wakil Walikota yang Tercyduk Lagi Pakai Sabu

Baca: Rusmadi Wongso Nyatakan Mundur dari Bursa Cagub Kaltim, Ini Pernyataan Rusmadi

Selain itu, kesederhanaan Soeharto juga terlihat pada pakaiannya.

Maliki sempat berfikir harus punya baju batik berbahan sutra untuk mendampingi Soeharto.

Tapi apa yang ditemukan ketika hari pertama mendampingi Soeharto justru mengejutkan.

Soeharto malah memakai baju batik biasa yang biasa dipakai sehari-hari di rumah.

"Diam-diam saya langsung balik ke kamar ajudan untuk mengganti batik sutra yang saya kenakan dengan batik yang sederhana pula," kata Maliki.

Tanggal 3 Januari 2018 usia Paspampres menginjak 72 tahun.

Selamat ulang tahun Paspampres!

(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved