Sembilan Warga sudah Diserang Lebah Ganas, 1 Meninggal
Minggu (7/1) kemarin, seorang warga jalan Makroman, Priharno (51) tewas diserang kawanan lebah di jalur tersebut.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Adhinata Kusuma
SAMARINDA, TRIBUN - Lebah di kawasan Sambutan yang menewaskan seorang warga, kembali menyerang warga Senin (8/1) pagi. Hingga kemarin, sudah sembilan warga yang menjadi korban serangan lebah di jalan Pelita 7, RT 35, Perum Sambutan Idaman Permai, Sambutan, jalur masuk ke pemakaman umum, satu diantaranya meninggal dunia.
"Warga disini tidak tahu kalau ada lebah, karena jalanan ini memang jalan umum, menuju kuburan, menuju perusahaan tambang dan tempat pembuangan akhir," ucap salah satu warga, Husaini (66), Senin (8/1).
Lanjut dia menjelaskan, hingga saat ini warga belum mengetahui sarang lebah tersebut, namun jika melintas di jalan tersebut, sebaiknya menggunakan pakaian pelindung, karena bisa saja langsung diserang lebah itu.
Baca: Empat Pasangan Calon Siap Berebut KT 1, Ini Kandidat dan Parpol Pengusungnya
Baca: Tahun Terakhir Jabat Gubernur, Awang Berharap Penerusnya Lanjutkan Bangun Kaltim
Baca: Empat Perkara Dugaan Korupsi di Kabupaten Ini Bakal Dituntaskan Kejati Kaltim

Bahkan, guna tidak ada lagi korban jiwa, jalur tersebut ditutup untuk sementara waktu. "Sejak Jumat (5/1) lalu, warga yang melintas disini diserang lebah, makanya jalan di sini ditutup untuk sementara waktu," tuturnya.
Untuk diketahui, Minggu (7/1) kemarin, seorang warga jalan Makroman, Priharno (51) tewas diserang kawanan lebah di jalur tersebut. Korban yang merupakan PNS ditemukan tak bernyawa di aliran air, tepat dibawah jembatan jalan tersebut. Sekujur tubuh korban dipenuhi bengkak, bekas gigitan lebah.
Pihak kelurahan Sambutan, Samarinda, pun bergerak cepat guna tidak ada lagi korban jiwa akibat diserang lebah. Sejak pagi tadi, Senin (8/1), pihak kelurahan bersama BPBD Kota Samarinda, kepolisian, TNI dan warga sekitar mendatangi lokasi kejadian serangan lebah, di jalan Pelita 7, Rt 35, Perum Sambutan Idaman Permai, jalur menuju pemakaman umum, Sambutan, guna mencari sarang lebah tersebut.
Namun, karena belum dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, pihaknya belum dapat melakukan pencarian, dan hanya melakukan koordinasi awal disekitar lokasi kejadian. "Koordinasi dengan BPBD dan Damkar sudah kami lakukan, untuk mereka dapat bawa perlengkapan keamanan, untuk mencari sarang lebah, kita tidak ingin ada korban jiwa lagi," ucap Lurah Sambutan, Lina P Astuti, Senin (8/1).
Lanjut dia menjelaskan, setelah perlengkapan keamanan tersedia oleh BPBD dan Damkar Kota Samarinda, pencarian sarang lebah tersebut akan langsung dilakukan. Pihaknya pun menyarankan agar lebah tersebut dibasmi, karena hingga saat ini telah terdapat sembilan warga yang menjadi korban serangan kawanan lebah, bahkan satu diantaranya meninggal dunia.
"Ini inisiatif warga untuk mencari sarang lebah, kalau dibiarkan saja, bisa bahaya, karena ini jalur umum, dan sudah ada korban jiwa tewas akibat serangan lebah ini," ucapnya.
Baca: Golkar Resmi Usung Sofyan Hasdam-Nusyirwan, Ini Jadwal Daftar ke KPU Kaltim
Baca: Ini Resep Warisan dari Bahan Sederhana yang Bisa Bikin Urusan Ranjang Tahan Lama
Baca: Kejati Kaltim Tunggu Polri dan Polda Kembangkan Kasus Dugaan Pungutan Liar dan Pencucian Uang

Petugas Gunakan Pakaian Khusus
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda melakukan pencarian sarang lebah di sekitar jalan Pelita 7, RT 35, Perum Sambutan Idaman Permai, Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur.
Pencarian sarang lebah yang meresahkan warga tersebut dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita, dengan radius pencarian sekitar 150 meter dari lokasi serangan lebah ke warga, yang melintas di jalur tersebut.
Namun, setelah beberapa jam melalukan pencarian dengan menggunakan pakaian pelindung keamanan, sarang lebah belum juga dapat ditemukan. "Tadi, dua personel lakukan pencarian, kita gunakan pakaian keamanan, guna menghindari serangan lebah," ucap Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Samarinda, Nanang Arifin, Senin (8/1).
Pihaknya pun kembali akan melakukan pencarian pada keesokan harinya. "Besok (9/1) kalau tidak ada halangan kita lakukan pencarian lagi, hingga saat ini sarangnya belum juga ditemukan," tuturnya.
Terpaksa Buka Baju Lindungi Anak
Serangan lebah ini juga dirasakan oleh Darmiyati (54) dan tiga kelurganya. Bahkan akibat serangan itu, mereka harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Jumat (5/1) lalu, Darmiyati (54) warga Rt 25, Perum Sambutan Indah Permai, bersama tiga anggota keluarganya, berniat untuk ziarah ke makam keluarganya yang berada di pemakaman umum RT 35.
Namun, di perjalanan, tepatnya saat melintas di jembatan jalan tersebut, dia dan keluarganya yang saat itu menggunakan kendaraan roda dua, di serang ribuan kawanan lebah. Bahkan, lebah tersebut tetap mengikuti dirinya, walaupun telah mencoba melarikan diri.
"Sampai di kuburan, kami tetap dikejar, dan diserang. Saat itu kami mau ziarah ke kuburan," ucapnya, Senin (8/1).
Baca: VIDEO - Rumah Tangga Didera Prahara, Inilah Surat Cinta Terakhir yang Ditulis Ahok untuk Vero
Baca: KPK dan Polri Harus Awasi Praktik Jual Beli Perahu Partai dalam Momen Pilkada Serentak

Bahkan, anaknya sampai membuka baju guna melindungi cucunya dari sengatan lebah. Akibat kejadian itu, Darmiyati dan keluarganya batal untuk berziarah, dan harus dilarikan ke rumah sakit, pasalnya sekujur tubuh anggota keluarganya, termasuk dirinya membengkak, akibat sengatan lebah.
"Ada orang tambang yang bawa kami pakai mobilnya, tapi itu tetap dikejar juga sama lebah. Ribuan, gerombol lebahnya," ucapnya.
"Langsung kami dibawa ke rumah sakit, karena ada lebah masuk kuping kiri saya, badan semua bentol-bentol, untung cepat kami ke rumah sakit," tambahnya.
Usai disengat lebah, dirinya merasa pusing, dan badan menjadi panas. "Kami disuntik dokter dan dikasih obat. Lebah sebesar jari kelingking, warna hitam, ada lingkaran kuning," tuturnya. (cde)