Pilgub Kaltim 2018
Nusyirwan Sebut Nama Rita Widyasari Jelang Pendaftaran Kandidat
Apalagi seperti diketahui, kata dia, dirinya memang sudah mendaftar sebagai calon Wagub dalam konvensi yang digelar Partai Golkar.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Rencananya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Sofyan Hasdam dan Nusyirwan Ismail (SN) yang diusung Partai Golkar dan Nasdem, akan mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kaltim di hari terakhir pendaftaran, Rabu (10/1/2018).
Kepastian ini disampaikan Nusyirwan Ismail ketika ditemui di perayaan HUT Pemprov Kaltim di GOR Madya Sempaja, Jalan Wahid Hasyim, Selasa (9/1/2018).
"Positif besok," ujar Nusyirwan.
Nusyirwan menuturkan, sebenarnya, penunjukkan dirinya menjadi calon Wakil Gubernur ini sebenarnya bukanlah hal baru.
Baca juga:
Begini Rencana Seremoni Pendaftaran Hasdam-Nusyirwan ke KPU Kaltim
Banyak yang Ingin Dirinya Berpasangan dengan Rizal, Begini Komentar Jaang
Jaang-Ferdian Akan Daftar ke KPU Usai Shalat Maghrib
Optimistis Menangi Pilgub, Begini Hitung-hitungan Tim Rusmadi-Safaruddin
Jaksa Tolak Dampingi Proses Pengadaan Alkes
Latihan Hari Kedua Borneo FC di Jogja, Ini Program yang Diberikan
Pasalnya, sejak awal dia memang sudah mendaftar sebagai calon Wagub untuk Rita Widyasari, dan konvensi yang digagas oleh Partai Golkar.
Dan kala itu juga, dirinya juga mengikuti konvensi tersebut atas restu Partai Nasdem.
"Ternyata, Ketua Golkar saat ini melanjutkan program bu Rita, dan melanjutkan skema itu. Hal itu dikomunikasikan kembali hingga akhirnya Nasdem-Golkar kembali berkoalisi," tuturnya.
Nusyirwan menyebut hingga saat ini, dirinya masih intens menjalin komunikasi dengan Rita Widyasari.
Bahkan komunikasi yang terjalin menurutnya sangat intens. Dan bahkan nantinya jika nantinya terpilih, dia berjanji akan mewujudkan harapan-harapan Rita Widyasari, yang harus sementara kandas karena harus menjalani proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sampai hari ini, saya termasuk yang sangat intens berkomunikasi, walaupun bukan satu partai dengan Bu Rita. Saya secara pribadi ingin meneruskan cita-cita Bu Rita tentang Kaltim, dan cita-cita Bu Rita bagaimana membangun Kabupaten/Kota, termasuk di Kukar, yang signifikan dalam perolehan Migas. Dari situlah sebenarnya bagi hasil Kaltim," bebernya.
Sedikit becerita, sejak Rita Widyasari menjalani proses hukum di KPK, dirinya memang sudah tidak lagi menonjolkan diri sebagai Calon Wagub.
Bahkan baliho tentang pencalonan dirinya juga nyaris tak terlihat lagi. Hingga akhirnya dirinyalah yang dipercaya untuk maju sebagai calon Wagub dari Partai Golkar.
Walau ada sedikit polemik di Partai Golkar tentang keputusan ini, dia menyerahkan sepenuhnya penilaian kepada masyarakat.
Namun dia meyakini, hal ini bukanlah kebetulan. Jatuhnya pilihan Partai Golkar pada dirinya tentunya sudah melalui mekanisme yang ada di Partai Golkar itu sendiri.
Apalagi seperti diketahui, kata dia, dirinya memang sudah mendaftar sebagai calon Wagub dalam konvensi yang digelar Partai Golkar.
"Sekarang pilihan ada di masyarakat. Saya mengalir saja. Nggak ada masalah," ujarnya.
Dan diakui Nusyirwan, batalnya Rizal Effendy yang juga kader Partai Nasdem maju mendampingi Syaharie Jaang sebagai calon Wagub dalam duet JARI, membuka peluang dirinya untuk kembali masuk nominasi diusung Partai Nasdem.
Di mana seperti diketahui, kata dia, satu partai tidak akan mungkin mengajukan dua nama.
"Kalau Pak Rizal waktu itu maju, belum tentu saya ditugaskan maju. Dan karena Pak Rizal tidak ada, dan ini kontestasi politik menuju 2019, Nasdem juga harus tampil, berbagai pertimbangan dan perhitungan, yang itulah yang menjadi keputusan, SN," ujarnya.
Terkait hubungan dengan Syaharie Jaang, pasangannya maju dan menang di Pilkada Kota Samarinda tahun 2015 lalu, yang dipastikan akan menjadi rival dalam Pilgub Kaltim, menurutnya baik-baik saja.
Baca juga:
Pasien Difteri Kian Bertambah, RSUD Mulai Kewalahan Siapkan Ruangan Isolasi
Safaruddin Makin Pede, Legowo jadi Nomor Dua, Ini Alasannya . . .
Simak, Inilah Sederet Potret Kunjungan Jokowi ke Pantai Numberala Rote Ndao NTT
Disebut Pesepakbola Tajir karena Harta Keluarga, Pemain Ini Punya Hewan Peliharaan yang Tak Biasa
Evan Dimas dan Ilham Udin Akhirnya Bergabung, Begini Tanggapan Kelompok Suporter Selangor FA
Sudah Dinanti-nanti, Akhirnya Usain Bolt Dapat Kabar Gembira dari Borussia Dortmund
Sekali, lagi kata Nusyirwan, kemunculan dirinya bukanlah sembunyi-sembunyi. Ada proses dan juga ada hubungannya dengan batalnya Rizal Effendy maju mendampingi Syaharie Jaang.
Dia meyakini bahwa dengan majunya Walikota dan Wakil Walikota di Pilgub, tak akan membuat balaikota "terbelah".
Apalagi, kata dia, PNS itu harus independen, diikat oleh aturan dan harus netral.
"Sampai hari ini pun kita kondusif,' ujarnya. (*)