Ada 12 Titik Entry Point di Perbatasan Kaltara, 4 akan Dijadikan PLBN
Kemudian penyediaan lahan kemungkinan besar akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten yang daerahnya dibangunkan PLBN.
"Bisa saja sebelum adanya PLBN, nilai jual komoditas masyarakat perbatasan masih murah. Adanya PLBN komoditas bisa memberikan nilai jual yang tinggi, karena sifatnya legal, atau dikemas dengan baik," ujarnya.
Menurut Samuel, 4 PLBN baru di Kalimantan Utara pada dasarnya sudah sangat dinantikan dan prioritas diwujudkan.
Sebab dari beberapa provinsi perbatasan di Tanah Air, hanya Kalimantan Utara yang belum memiliki PLBN terpadu nan modern.
Baca: Ganteng atau Bergaji Besar? Ternyata Pria yang Kayak Gini Dianggap Lebih Menarik di Mata Perempuan
Baca: Berperan sebagai Tante di Video Mesum dengan Bocah, Ternyata Baru Segini Usianya. . .
Baca: Egy Maulana Akan Berkarier di Eropa, Ini Harapan Indra Sjafri kepada Mantan Anak Asuhnya
Baca: Jangan Mager, Coba Yuk Gerakan Fitnes Sederhana, Santai tapi Luar Biasa Efeknya!
"Kita punya panjang garis perbatasan 1.038 kilometer. Sebetulnya ada 12 titik perlintasan atau entry point yang selama intensif dipakai masyarakat. Dari 12 itu, dikerucutkan menjadi 4 untuk dibangunkan PLBN," katanya.
Keempat PLBN yang diusulan dan sudah masuk dalam draft Intruksi Presiden bersama 5 (lima) PLBN lain di Tanah Air ialah PLBN Sungai Nyamuk di Pulau Sebatik (Nunukan), PLBN Labang Kecamatan Lumbis Ogong (Nunukan), PLBN Long Midang Kecamatan Krayan (Nunukan), dan PLBN Long Nawang Kecamatan Kecamatan Kayan Hulu (Malinau). (*)