Ada 12 Titik Entry Point di Perbatasan Kaltara, 4 akan Dijadikan PLBN
Kemudian penyediaan lahan kemungkinan besar akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten yang daerahnya dibangunkan PLBN.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Rencana pendirian 4 (empat) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan Utara tidak serta merta diusulkan ke pemerintah.
Pemprov Kalimantan Utara sebelumnya menyusun kajian yang komprehensif.
Selain itu, dijelaskan Kepala Biro Pengelola Perbatasan Setprov Kalimantan Utara Samuel ST Padan bahwa titik PLBN yang akan didirikan sudah terhubung akses dengan daerah perlintasan di sekitarnya termasuk juga terakses dengan jalan di negara tetangga Malaysia.
"Pemerintah (pusat) kita juga sudah bicarakan dan menyepakatinya dengan Malaysia terkait titik pembangunan PLBN itu," kata Samuel, Kamis (11/1/2018).
Kemudian penyediaan lahan kemungkinan besar akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten yang daerahnya dibangunkan PLBN.
Baca: Provinsi Perbatasan Ini akan Punya 4 PLBN Modern, Ini Prosesnya Sekarang
Adapun anggaran pembangunan fisik PLBN-nya sepenuhnya tanggungan APBN.
"Dalam draft Inpres 9 PLBN baru di Tanah Air itu, sudah dibagi tugas masing-masing antara tugas pemerintah, dan tugas daerah. Kami di provinsi tentu akan memfasilitasi juga," sebutnya.
Seunit PLBN kata Samuel bisa menghabiskan Rp 100 sampai Rp 150 miliar.
Itu untuk membangun sejumlah sarana dan prasarana dalam PLBN, terlebih perkantoran Imigrasi, Bea Cukai, dan instansi lainnya.
Kehadiran PLBN diharapkan aspek keamanan, kepatuhan saat perlintasan, dan perdagangan lintas negara di perbatasan bisa terkontrol dengan baik. Pada gilirannya nanti, kata Samuel, perekonomian masyarakat setempat bisa terdongkrak naik.
Baca: Dikenal Dekat, Begini Ungkapan Tompi soal Ahok Gugat Cerai Istrinya
Baca: Cantik? Pasti! Tapi Ternyata Ini Alasan Revlon Dapuk Gal Gadot Menjadi Duta Kosmetik
Baca: Seorang PNS Dinas PU Kaltim Tiba-tiba Ditemukan Tewas di Depan Laptopnya
"Bisa saja sebelum adanya PLBN, nilai jual komoditas masyarakat perbatasan masih murah. Adanya PLBN komoditas bisa memberikan nilai jual yang tinggi, karena sifatnya legal, atau dikemas dengan baik," ujarnya.
Menurut Samuel, 4 PLBN baru di Kalimantan Utara pada dasarnya sudah sangat dinantikan dan prioritas diwujudkan.
Sebab dari beberapa provinsi perbatasan di Tanah Air, hanya Kalimantan Utara yang belum memiliki PLBN terpadu nan modern.
Baca: Ganteng atau Bergaji Besar? Ternyata Pria yang Kayak Gini Dianggap Lebih Menarik di Mata Perempuan
Baca: Berperan sebagai Tante di Video Mesum dengan Bocah, Ternyata Baru Segini Usianya. . .
Baca: Egy Maulana Akan Berkarier di Eropa, Ini Harapan Indra Sjafri kepada Mantan Anak Asuhnya
Baca: Jangan Mager, Coba Yuk Gerakan Fitnes Sederhana, Santai tapi Luar Biasa Efeknya!
"Kita punya panjang garis perbatasan 1.038 kilometer. Sebetulnya ada 12 titik perlintasan atau entry point yang selama intensif dipakai masyarakat. Dari 12 itu, dikerucutkan menjadi 4 untuk dibangunkan PLBN," katanya.
Keempat PLBN yang diusulan dan sudah masuk dalam draft Intruksi Presiden bersama 5 (lima) PLBN lain di Tanah Air ialah PLBN Sungai Nyamuk di Pulau Sebatik (Nunukan), PLBN Labang Kecamatan Lumbis Ogong (Nunukan), PLBN Long Midang Kecamatan Krayan (Nunukan), dan PLBN Long Nawang Kecamatan Kecamatan Kayan Hulu (Malinau). (*)