Pilgub Kaltim 2018

GP Ansor Kaltim Minta Cagub/Cawagub Tak Gunakan Politik Primitif, 70 Persen Kader Bakal Awasi

Selain itu, telah diminta pula agar kader GP Ansor Kaltim tidak dalam posisi dukung mendukung paslon tertentu.

TRIBUN KALTIM / ANJAS PRATAMA
Ketua GP Ansor Kaltim, M.Fajri Al Farobi (tengah) saat menyampaikan terkait tak boleh ada penyalahgunaan SARA dalam masa kampanye Pilkada Kaltim, Kamis (11/1) di Sekretariat NU Kaltim. 

Pulau Derawan Punya Landmark, Warga dan Wisatawan Bisa Selfie!

Meskipun tak ada perbedaan keyakinan untuk keempat pasangan calon di Kaltim saat ini, potensi adanya SARA, bisa saja timbul dengan adanya perbedaan suku para kandidat saat ini.

"Itu yang kami minta tak terjadi. Kandidat harus berikan contoh bahwa perbedaan yang ada, justru sama sekali tak berimplikasi negatif dalam kondusifitas Kaltim jelang Pilkada dan masa kampanye," katanya.

Tak hanya meminta, Fajri Al Farobi juga akan kerahkan kader-kader GP Ansor yang saat ini tersebar di Kaltim. Jumlah kader sendiri mencapai 9 ribu orang lebih.

"Jumlah kader kami ada lebih 9 ribu orang. 70 persen dari itu, sudah kami hibahkan ke negara, dan kami berhentikan secara hormat, karena menjadi panitia KPU, Panwaslu, PPK Kecamatan, dan lainnya. Jumlah kader ini yang nantinya akan ikut awasi jika ada penyalahgunaan SARA oleh paslon. Sudah saya instruksikan seperti itu," katanya.

Selain itu, telah diminta pula agar kader GP Ansor Kaltim tidak dalam posisi dukung mendukung paslon tertentu.

"Namun, sebagai individu, kami serukan untuk gunakan hak pilihnya secara sadar dan rasional sesuai pilihan masing-masing," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved