Rapat Pleno Hasil Pemeriksaan Kesehatan Bakal Digelar Hingga Enam Jam
Pertimbangan dilakukannya rapat pada pagi hari, tak lepas dari banyaknya pemeriksaan yang dilakukan kepada pasangan calon.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Usai dilakukannya tes kesehatan ke seluruh pasangan calon dan akan berakhir pada 13 Januari mendatang, tim dokter IDI, BNN serta lainnya akan menggelar rapat pleno penetapan hasil terkait kesehatan calon Gubernur/ Wakil Gubernur.
Rapat pleno tersebut diagendakan akan dilakukan pada Selasa pagi (16/1/2018).
Hal ini disampaikan Nataniel Tandirogang, Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan, usai ditemui Tribun di sela-sela pemeriksaan, di ruang MCU RS AW Syahranie Samarinda, Kamis (11/1/2018).
“Rencananya akan dilakukan pada Selasa pagi. Jadi semua itu akan dirapatkan dalam rapat pleno,” ucapnya.
Baca juga:
Agus Salim: Dewan Kehormatan DPP PDI-P Bakal Keluarkan Sanksi untuk Awang Ferdian Hidayat
Terlambat 6 Menit, Pasangan Balon Santun Tidak Diterima KPU Tarakan
GP Ansor Kaltim Minta Cagub/Cawagub Tak Gunakan Politik Primitif, 70 Persen Kader Bakal Awasi
Maju di Pilgub Kaltim Gandeng Jaang, Awang Ferdi Terancam Dipecat DPP PDI Perjuangan
Disambut Hangat, Skuat Timnas Islandia Puji Keramahan Masyarakat Yogyakarta
Berambisi Besar Menjuarai MotoGP, Ducati Malah Kehilangan Sponsor Penting
Evan Dimas dan Ilham Udin Turun Gelanggang, Selangor FA Langsung Menang
Pertimbangan dilakukannya rapat pada pagi hari, tak lepas dari banyaknya pemeriksaan yang dilakukan kepada pasangan calon.
Awang Ferdian, cawagub yang berpasangan dengan Syaharie Jaang, ditemui Tribun di hari yang sama, menyebut bahwa ada 12 tahapan yang dilalui tiap calon gubernur/ Wakil gubernur tersebut.
Itu belum termasuk tahapan pemeriksaan untuk hari kedua, yang fokus pada pemeriksaan psikologi.
“Memang ada banyak. Mulai dari tes mata, tes jantung, tes kesehatan tulang, hingga spesifik pengecekan urine untuk memastikan keterlibatan narkoba. Itu semua dilakukan. Pertimbangannya, untuk tiap pasangan, bisa kami habiskan waktu 1 jam 30 menit untuk menentukan hasil rapat. Karena ada 4 paslon, maka estimasi waktu selesaikan rapat pleno bisa hingga 6 sampai 7 jam,” kata Nataniel.
Bagaimana profesionalitas tim dokter, baik IDI ataupun BNN dalam melakukan seluruh rangkaian tes kesehatan tersebut, disebut Nataniel tak perlu diragukan.
Beberapa alat dan fasilitas canggih, termasuk MRI, CT-Scan, bahkan hingga pemeriksaan dengan nuklir, akan dilakukan jika memang memungkinkan.
“Makanya dipilih di AWS Syahranie. Karena RS ini memiliki fasilitas lengkap. Semua fasilitas bisa digunakan. Tetapi, kami akan coba diagnosa dahulu, Jika dalam diagnosa memerlukan penanganan lebih lanjut, bisa saja digunakan MRI atau CT Scan,” katanya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kaltim. Ida Farida, yang Tribun temui di hari yang sama, juga membenarkan bahwa di 16 Januari seluruh rangkaian tes kesehatan akan selesai.
Di tanggal itu pula, KPU akan menetapkan dan umumkan hasil kesehatan tiap calon.
Baca juga:
Usung Cagub dan Cawagub Non Kader, Siswadi Optimistis Mesin Partai Bekerja Maksimal
Rusmadi Mundur, Awang Pilih Pejabat Ini Jadi Plt Sekprov Kaltim
Nomor tak Dikenal Teror Orangtua Murid, Modus Anak Kritis di RS, Pelaku Minta Transfer Rp 25,5 Juta
Gagal Ikut Pilgub, Yusran Putuskan Pensiun dari Dunia Politik
Ulang Tahun Berubah Jadi Pemakaman, Pria ini Jatuh dari Tebing Saat Ingin Dapatkan Foto Sempurna
Pulau Derawan Punya Landmark, Warga dan Wisatawan Bisa Selfie!
“Iya di tanggal itu. Tentunya setelah kami dapatkan hasil akhir dari tim kesehatan. Jadi di tanggal 16 Januari itu, KPU akan umumkan,” kata Ida Farida.
Agenda para paslon, disebutnya masuk pada penetapan pasangan calon serta pengundian nomor urut.
“Setelah selesai agenda di Januari, para pasangan akan ditetapkan pada 12 Februari mendatang. Satu hari setelah itu, mereka akan lakukan pengundian nomor urut. Itu tidak boleh diwakilkan,” katanya.
Ia pun menjelaskan teknis pengambilan nomor urut tersebut.
“Paslon akan kami berikan kesempatan dua kali untuk mengambil nomor urut. Kesempatan pertama, untuk menentukan, siapa yang pertama kali mengambil nomor urut. Misalnya, apakah yang pertaa mengambil itu pak Isran Noor, Syaharie Jaang, Rusmadi, ataukah Sofyan Hasdam. Kesempatan kedua, digunakan untuk menentukan, berapa nomor urut mereka,” ucapnya. (*)