Mengerikan! Kisah Pembunuh Berantai Termuda di Dunia, 3 Nyawa Melayang di Tangannya
Usianya baru 8 tahun saat dirinya pertama kali melakukan pembunuhan pada seorang bayi berusia delapan bulan.
TRIBUNKALTIM.CO - Mungkin bulu kuduk kita akan merinding ketika mendengar kata 'Pembunuh Berantai'.
Terbersit dalam pikiran tentang seseorang yang berlaku sadis pada korbannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Film dan serial TV juga menampilkan sosok semacam itu saat menceritakan tentang pembunuh berantai.
Ialah Amarjeet Sada, pembunuh berantai termuda di dunia.
Baca: LINK LIVE STREAMING - Atletico Madrid Vs Sevilla, Saksikan Pukul 01.00 WIB
Usianya baru 8 tahun saat dirinya pertama kali melakukan pembunuhan pada seorang bayi berusia delapan bulan.
Sekilas, wajahnya tampak seperti bocah kebanyakan.
Tapi, siapa sangka dalam dirinya tersimpan naluri pembunuh.
Polisi akhirnya memenjarakan Amarjeet setelah ia kedapatan membunuh seorang bayi berusia enam bulan.
Kala itu, bayi bernama Kushboo, yang merupakan tetangganya di Desa Musahari, Bhagwanpur di Begusarai, Nepal dititipkan oleh ibunya yang harus bekerja di sebuah penitipan anak.
Baca: Ditonton 1,3 Juta Kali, Marion Jola Akui Jika Memang Dirinya di Dalam Video Ini
Amarjeet, yang juga menjalani sekolah dasar di sana melihat bayi tersebut tengah tertidur pulas.
Ketika orang-orang di sekolahnya sibuk mengurusi anak lain, Amarjeet memutuskan untuk membawa bayi tersebut ke sebuah lapangan di dekat sekolahnya.
Ia mengaku, membawa bayi itu ke sana karena yakin tidak ada siapa pun yang akan mendengarnya menangis.
Kemudian, tanpa alasan yang jelas, bocah laki-laki itu secara kejam memukuli bayi tersebut sampai tewas.
Baca: Intip Penampakan Ridho Ekasari, Istri Menteri Sosial Idrus Marham yang Usianya Terpaut 19 Tahun
Untuk menyembunyikan perbuatannya, Amarjeet menutupi jasad Kushboo menggunakan dedaunan.
Mendapati sang bayi hilang di sekolah, ibu Kushboo histeris dan panik.

Mengetahui jika Amarjeet juga berada di sekolah yang sama, ia lantas menuduhnya sebagai tersangka.
Saat polisi tiba di lokasi kejadian, Amarjeet mengaku pada polisi telah melakukan aksi kriminal itu.
Orang-orang tercengang lantaran ia tidak menunjukkan ekspresi apa pun.
"Amarjeet hanya tersenyum bahkan meminta biskuit," ujar seorang anggota kepolisian dilansir TribunStyle.com dari Elite Readers, Selasa (16/1/2018).
Baca: 7 Tahun Setelah Murtad Ikut Keyakinan Suami, Begini Nasib Rumah Tangga Artis Ini Sekarang
Polisi lebih terkejut saat mengetahui jika Kushboo merupakan korban ketiga Amarjeet.
Itulah mengapa, ibu Kushboo langsung menuduhnya sebagai pelaku.
Insting pembunuh Amarjeet telah ada sejak satu tahun sebelumnya.
Korban pertamanya adalah seorang bayi tetangganya yang tak lain adalah sepupunya sendiri yang ketika itu masih berusia enam bulan.
Keluarga tidak melaporkannya ke polisi karena ingin melindungi Amarjeet.
Mereka menganggap insiden itu hanyalah sebuah kecelakaan.
Tapi, tak lama kemudian, Amarjeet kembali melakukan pembunuhan sadis.
Baca: Terungkap Isi Surat La Nyalla yang Dibacakan di ILC Tadi Malam, Netter: Lain di Mulut, Lain di Surat
Kali ini, korbannya adalah adik kandungnya sendiri yang baru berusia delapan bulan.
Pihak berwenang kemudian menemukan jika Amarjeet mederita gangguan kejiwaan.
"Ini adalah sebuah kondisi psikologis yang membuatnya membentuk perilaku sadis," papar seorang Analisis Psikologi, Shamshad Hussain.
Karena usianya yang masih di bawah umur, Amarjeet diletakkan dalam sebuah lembaga khusus anak-anak hingga usianya 18 tahun.
Hingga saat ini, belum ada kabar terbaru dari Amarjeet.
Namun, dalam sebuah laman website The Post Mortem Post, Amarjeet kini berada di sebuah penampungan anak-anak dan mengubah namanya menjadi Samarjit.
Harapannya agar Amarjeet terus mendapatkan perawatan atas kondisi kejiwaannya.
Meskipun demikian, tidak ada jaminan jika ia tidak akan melakukan perbuatan sadisnya di kemudian hari.