Waspada KLB Difteri
Berau Masih Aman dari Difteri, RSUD Tetap Siapkan Ruang Isolasi
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum menemukan warga yang terserang atau menjadi suspect difteri.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sejauh ini Kabupaten Berau masih aman dari penyakit difteri.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Totoh Hermanto.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum menemukan warga yang terserang atau menjadi suspect difteri.
Karena itu, kata Totoh, pihaknya menyatakan, Berau masih aman dari penyakit ini.
“Sampai sekarang statusnya masih aman saja, belum ada tanda-tanda bakal ditetapkan sebagai Kejadian Luar Bisa,” ungkap Totoh, Kamis (18/1/2018).
Meski aman dari difteri, namun Dinas Kesehatan dan juga RSUD Abdul Rivai tetap melakukan antisipasi.
Pihak RSUD saat ini telah menyiapkan empat ruang isolasi untuk mengantisipasi masuknya pasien difteri.
Dijelaskan Humas RSUD Abdul Rivai, Erva Anggriana, empat ruangan yang disiapkan terbagi menjadi dua ketegori pasien.
Baca: Posyandu untuk Vaksin Difteri Tutup Sementara, Warga Diminta Jangan Panik, Ini Penyebabnya
Baca: Tujuh Tahun Lalu Sudah Hilang, Kini Difteri Muncul Lagi, Ini Penyebabnya Versi DKK Samarinda
Baca: Belum Ada Laporan Difteri di Bulungan, Kepala Dinas Kesehatan Minta Masyarakat Lakukan Hal Ini
Satu ruangan untuk pasien anak dan pasien dewasa. “Untuk pasien dewasa kami tempatkan di ruangan di Dahlia dan Bougenville, sedangkan untuk pasien anak-anak kedua ruangannya kami siapkan di ruang Anggrek,” jelasnya.
Setiap ruangan, kata Erva, bisa menampung empat pasien, sehingga RSUD telah menyiapkan ruangan untuk 16 pasien penderita difteri.
Erva mengatakan, ruang isolasi memiliki kriteria khusus, terutama menyangkut jarak rawat inap antar pasien.
“Kami juga mesti memperhatikan jarak aman antara pasien, yakni 1,8 meter, dan pasien difteri juga tidak boleh digabung dengan pasien lainnya,” paparnya.
Baca: Driver Ojek Online Bikin Syok Penumpangnya, Minta Maaf Nggak Bawa Matic tapi . . .
Baca: Status Sindiran Agnez Mo Dikomentarin Sule, Asli Bikin Ngakak!
Baca: Reaksi Sandiaga Uno saat Pengembang REI Dukung Program DP 0 Persen
Selain ruangan isolasi, RSUD Abdul Rivai juga menyiapkan personel Pencegahan Penyakit Infeksi (PPI), serta Alat Pelindung Diri (APD).
“Memang belum ada dokter khusus untuk menangani difteri, tapi kami sudah mengirimkan satu dokter umum dan satu dokter anak untuk mengikuti seminar (difteri) di Samarinda, jadi sebagai langkah antisipasi nanti,” terangnya.
Prosedur penanganan pasien difteri, dijelaskan Erva, akan dittangani terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), jika diagnosa meyakinkan, pasien diperiksa di ruangan khusus resusitasi, untuk kemudian dirawat di ruang isolasi yang telah disiapkan.
Namun pihaknya berharap, tidak ada masyarakat yang terserang difteri, karena itu Erva menyarankan, agar masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menghindari kemungkinan tertular difteri.
“Misalnya dengan tidak minum air dari wadah yang sama, bekas orang lain,” tandasnya. (*)