Tujuh Tahun Lalu Sudah Hilang, Kini Difteri Muncul Lagi, Ini Penyebabnya Versi DKK Samarinda

Untuk kasus alergi ini, pemberian vaksin harus dilakukan dengan cara lain, salah satunya transmisi serum.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Perawat mengantarkan makanan untuk pasien suspect difteri yang dirawat di ruang isolasi yang ada di ruang anak RSUD AW Syahranie Kota Samarinda, Jumat (5/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kembali merebaknya wabah difteri di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Kota Samarinda, membuat sejumlah pihak terutama masyarakat terkejut.

Pasalnya, khusus di Kota Samarinda, wabah difteri ini sudah sama sekali hilang sejak tahun 2010 lalu, atau terhitung sudah 7 tahun berlalu.

Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, Osa Rafshodia, di ruangannya, Rabu (17/1/2018) tak menampik bahwa pasti ada yang salah dengan kembali merebaknya wabah difteri ini.

Bukan hanya dari masyarakat, tapi juga dari pemerintah itu sendiri.

Intinya, kata Osa, pasti ada yang salah dengan imunisasi.

Baca juga:

Fredrich Yunadi Klaim Didukung Puluhan Ribu Advokat, Begini Tanggapan Ketua Peradi Semarang

Tundukkan Tim Langganan Piala Dunia, IG Asosiasi Sepak Bola Malaysia Dihampiri Netizen Indonesia

Pemain yang Baru Didatangkan Senilai Rp 1,7 Triliun Kembali Cedera, Begini Reaksi Pelatih Barcelona

Geger, Warga Kampung Satu Tarakan Temukan Bom

Yuk, Intip Sederet Fasilitas Google di Kantor Zurich untuk Para Stafnya

 

Pasalnya, jika imunisasi yang sudah diprogramkan pemerintah benar-benar berjalan dengan baik, seluruh masyarakat sudah pasti kebal terhadap bakteri difteri.

Di mana seperti diketahui, kata dia, satu saja warga tidak mengikuti imunisasi difteri, maka yang bersangkutan juga berpotensi menjadi sumber penyakit bagi masyarakat lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved