Selain Diberi Obat Penurun Libido, Bocah yang Kecanduan Seks Dilarang Pegang Ponsel
Lantaran perawatan masih tahap awal dan kemungkinan untuk YK melakukan penyimpangan seksual masih tinggi.
Baca: INFO CPNS 2018 - Ketua DPRD Bulungan Ungkap Aturan Khusus Seleksi CPNS
Ada dua psikolog yang didatangkan ke rumah YK.
"Sebelumnya psikolog sudah kami wanti-wanti untuk tidak berkunjung dengan kondisi yang mencolok. Agar tidak memancing penasaran para tetangga," katanya.
Sedangkan untuk psikiater yang menangani YK, dikatakan Nanis siaga di RSUD dr Soewandhi.
Jika YK akan check up, YK yang akan datang ke rumah sakit.
Menurut Nanis, YK masih belum dibawa ke rumah aman atau shelter milik Pemkot.
Ini lantaran YK masih mengidap penyakit TBC akibat tertular oleh sang nenek yang tinggal di eks lokalisasi Dolly.
"Sekarang masih belum di bawa ke rumah aman. Masih nunggu TBC nya sembuh, dan sambil melihat perkembangan obat jalannya."
Baca: Hai Ladies. . . Nih Ikuti 9 Cara Ini Biar Pria di Luar Sana Tergila-gila kepada Kamu!
Baca: Asyik, WhatsApp Business Sudah Bisa Diunduh dan Dipakai di Indonesia!
"Kalau dirasa tidak perlu dipisahkan dari keluarga ya tidak akan dibawa ke shelter, sebab tempat paling efektif sebetulnya ya bersama keluarga," kata Nanis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, YK adalah bocah perempuan kelas 1 SD yang mengidap sex addict.
Ia ditangani Pemkot setelah dilaporkan orang tuanya mengalami perilaku menyimpang.
"Ia mengajari adiknya yang berusia 7 tahun, 4 tahun dan 1 tahun berciuman layaknya orang dewasa, lalu juga mengajarkan adiknya memainkan alat kelamin, dan juga YK meminta direkam saat kondisi telanjang dan memegang pantat," kata Nanis.
Setelah ditelusuri, YK sempat dititipkan ke neneknya yang tinggal di Dolly sejak usia dua tahun.
Ia baru diambil kembali orang tuanya di tahun 2016 dan mendapati kejanggalan perilaku dari anaknya. (Surya)