Waspada KLB Difteri
Kadis Pariwisata Tarakan Anggap Kemenkes Lebay Tetapkan Status KLB Difteri di Kaltara
Dengan adanya pernyataan KLB difteri dari Kemenkes memberikan dampak luar biasa bagi pariwisata di Kota Tarakan Provinsi Kaltara.
Penulis: Junisah |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Junisah
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kepala Dinas Pariwisata Kota Tarakan Alexsandria sangat menyesalkan dengan pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Indonesia termasuk di Kaltara dan Kaltim.
Dengan adanya pernyataan KLB difteri dari Kemenkes memberikan dampak luar biasa bagi pariwisata di Kota Tarakan Provinsi Kaltara.
Pasalnya sebanyak 185 turis Hongkong sudah sepakat untuk datang ke Tarakan pada 25 Januari dengan mencarter langsung pesawat Sriwijaya Air.
“Tapi adanya kata-kata KLB difteri dari Kemenkes, pemerintah China langsung memberikan travel warning kepada warganya untuk tidak datang ke Indonesia. Akhirnya turis Hongkong membatalkan kunjungannya ke Tarakan. Tentunya ini sangat merugikan bagi pariwisata di Kota Tarakan,” ucapnya, Jumat (26/1/2018) di ruang kerjanya.
Baca: Wali Kota Tak Mungkin Jadi Tersangka Kasus RPU Balikpapan, Ini Dalih Kuasa Hukumnya
Baca: Kaltara Targetkan dalam 4 Tahun Lahan Tambak Tersertifikasi 100 Persen
Menurut pria yang akrab disapa Alex, kerugian Kota Tarakan, karena pihaknya sudah berupaya menjual pariwisata di Kota Tarakan, seperti Kawasan Konservasi Magrove dan Bekantan (KKMB) dan rumah adat Tidung yang ada di Telaga Kramat.
Apabila turis Hongkong jadi datang, tentunya ada miliaran rupiah peredaran uang di Tarakan.
“Meyakinkan turis manca negara untuk datang ke Kota Tarakan tidak mudah loh. Kita harus yakinkan mereka kalau di daerah kita ini aman. Saya sudah upayakan mereka untuk datang, akhirnya mereka mau datang. Tapi karena ada KLB difteri ini mereka membatalkan dan saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya,” tegasnya.
Baca: Efek Dahsyat Kunyit, Rempah Ini Ternyata Ampuh Loh Atasi Pikun
Baca: Mendadak, Luna Maya Menangis saat Diramal Mbah Mijan Hubungannya dengan Reino Bakal Putus
Baca: KPK Sulit Kabulkan Permintaan Justice Collaborator untuk Setya Novanto, Ini Alasannya
Alex mengungkapkan, seharusnya Kemenkes sebelum menetapkan KLB difteri harusnya mengundang pihak-pihak terkait, salah satunya Kementerian Pariwisata, apakah dengan penetapan KLB difteri ini akan berdampak kepada pariwisata atau tidak.
“Harusnya dikoordinasikan dulu sebelum menetapkan KLB difteri. Maaf saja di Tarakan ditetapkan KLB difteri, tapi warga Tarakan tidak sampai ketakutan dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Artinya Tarakan aman, hanya karena mendengar informasi dari media bahwa di Indonesia KLB difteri akhirnya pemberitaan menjadi besar,” ungkapnya.
Seperti diketahui, 185 turis Hongkong ini akan mengunjungi objek wisata di Pulau Derawan dan Maratua di Kabupaten Berau Provinsi Kaltim.
Namun untuk mengunjungi objek wisata ini, Dinas Pariwisata Kota Tarakan mengajak turis Hongkong ini lewat dari Tarakan agar dapat pula menikmati objek wisata KKMB dan rumah adat Tidung di Kota Tarakan. (*)