Puluhan Habib Sambangi Rumah Jabatan Walikota Samarinda, Ini Agendanya
"Kalau tidak ada hasil yang bisa dirasakan masyarakat Kota Samarinda, maka kita mempunyai problem yang besar," ujarnya.
Penulis: Doan E Pardede |
Dia berpesan, banyaknya jumlah pengurus yang dilantik ini juga harus berbanding lurus dengan 'output' dari Rabithah Alawiyah itu di daerah.
Keberadaan DPC Rabithah Alawiyah di Kota Samarinda harus memberikan manafaat yang bisa dirasakan masyarakat.
Dia juga berharap agar DPC Rabithah Alawiyah ini bisa bekerja sama dengan seluruh organisasi masyarakat (ormas) di Kota Samarinda, baik ormas Islam atau ormas dari agama lainnya, untuk bersama-sama membangun Kota Samarinda ke arah yang lebih baik.
"Kalau tidak ada hasil yang bisa dirasakan masyarakat Kota Samarinda, maka kita mempunyai problem yang besar," ujarnya.
Satu hal dipesankannya adalah pentingnya menjaga akhlak dan mental generasi muda. DPC Rabithah Alawiyah Kota Samarinda harus ikut berperan untuk membentengi generasi muda dari terpaan budaya-budaya asing yang merusak akhlak dan mental.
Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin generasi muda ini nantinya akan hidup dalam akhlak dan sikap mental yang jauh atau bahkan bertolak belakang dengan nilai-nilai agama dan budaya asli Indonesia.
Sementara itu, Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, DPC Rabithah Alawiyah Kota Samarinda yang baru dilantik ini harus bisa bersinergi dengan Pemkot Samarinda, khususnya dalam hal Syiar Agama, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Lembaga Pendidikan, Pesantren, Majelis Ta'lim.
Jaang juga menggarisbawahi salah satu pesan Zen Umar, seputar pentingnya menjaga akhlak dan mental generasi muda yang ada saat ini.
"Tadi kita mendegar dari Habib, termasuk pembinaan akhlak, mental anak-anak kita. Bagaimana terhadap orangtua, bagaimana terhadap guru, masyarakat. Tantangan generasi muda ke depan ini kan luar biasa. Supaya bersinergi, tidak semua bisa ditangani oleh pemerintah," ujarnya. (*)