Berita Kaltim Terkini

5 Wilayah Paling Rawan Penyakit DBD di Kalimantan Timur

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2024.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Grafis dengan AI Copilot
KASUS DBD KALTIM - Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligent Copilot. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2024. (Grafis dengan AI Copilot) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2024.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah dari Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular menunjukkan bahwa rata-rata angka kesakitan DBD di Kalimantan Timur mencapai 297,70 per 100.000 penduduk, sebuah angka yang tergolong tinggi.

Yang paling mengkhawatirkan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)—wilayah yang menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN)—menempati peringkat pertama dengan lonjakan kasus yang drastis.

Menurut data Angka Kesakitan DBD per 100.000 Penduduk tahun 2024, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi daerah dengan tingkat risiko penularan DBD tertinggi di Kalimantan Timur. 

Baca juga: Top 10 Daerah dengan Jumlah Tenaga Kesehatan Tertinggi di Kalimantan Timur

PPU mencatat angka kesakitan fantastis sebesar 810,70, jauh melampaui rata-rata provinsi maupun daerah padat lainnya seperti Samarinda dan Balikpapan.

Tingginya kasus DBD di PPU, yang kini menjadi pusat pembangunan intensif, diduga terkait erat dengan perubahan lingkungan, peningkatan populasi, serta mobilitas pekerja konstruksi yang masif.

Berikut adalah lima wilayah dengan Angka Kesakitan DBD (per 100.000 penduduk) tertinggi di Kalimantan Timur:

1. Kota Samarinda: 170,60
2. Kota Balikpapan: 239,40
3. Kabupaten Kutai Timur: 267,10
4. Kota Bontang: 292,60
5. Kabupaten Kutai Kartanegara: 355,50

Baca juga: Top 5 Daerah dengan Persentase Perokok Usia 15-24 Tahun Terbanyak di Kaltim

Meskipun DBD menjadi sorotan utama, data kesehatan Kaltim 2024 juga mencatat beberapa ancaman penyakit menular lain.

- HIV/AIDS: Kasus baru tertinggi terpusat di dua kota besar, yakni Kota Samarinda (130 kasus) dan Kota Balikpapan (58 kasus).

Total kasus baru HIV/AIDS di Kaltim mencapai 314.

- Malaria: Selain DBD, PPU juga menjadi daerah paling rawan Malaria, mencatat Angka Kesakitan Malaria tertinggi sebesar 6,22 per 1.000 penduduk, menekankan tantangan ganda dalam pengendalian vektor di wilayah IKN.

- TBC: Kota Samarinda mencatat Angka Penemuan Kasus TBC tertinggi (78,5), menunjukkan upaya screening yang intensif.

Sementara itu, Kabupaten Berau memiliki tingkat keberhasilan pengobatan TBC terbaik (92,9 persen).

Data epidemiologi tahun 2024 ini menegaskan perlunya sinergi antar-wilayah dan penargetan program kesehatan yang lebih spesifik, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan aktivitas pembangunan masif seperti PPU, untuk mengendalikan penyebaran DBD dan penyakit menular lainnya di Kalimantan Timur.

Kasus Penyakit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2024

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved