KPU Beri Dua Syarat Tim Sukses Pemenangan Pilkada Kaltim

Baca: Mau Bisnis Kuliner? Simak Nih 3 Tren Makanan yang Diprediksi Bakal Booming di 2018!

Baca: Perut Rata dan Kencang, Lakukan Gerakan Otot Ini Setiap Hari

Di tempat terpisah, Ikatan Alumni Universitas Padjajaran (Ika Unpad) wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan sikap dalam perhelatan pesta demokrasi daerah yang digelar lima tahun sekali, pilkada Kaltim. 

Organisasi massa yang berbasis para alumni lulusan Unpad dari berbagai disiplin ilmu memberikan sumbangsih pemikiran mengenai kriteria ideal Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. 

Melalui Ketua Ika Unpad Kaltim, Sabaruddin Yasin, menjelaskan, persoalan mendasar yang dihadapi Kaltim lebih pada kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi. 

Kaltim masuk dalam provinsi yang paling rendah  pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

"Orang kenal Kaltim kaya alamnya. Ada tambang, minyak dan hasil hutan kayu," ujarnya kepada Tribunkaltim.co pada Kamis (11/1/2018). 

Selama ini, Kaltim selalu mengandalkan potensi sumber daya alam.

Segala aspek pembangunan daerah sangat bergantung pada eksploitasi sumber daya alam. 

Saat sumber daya alam berkurang habis, tidak lagi prospektif di pasar dunia seperti batu bara dan minyak maka Kaltim mengalami degradasi. 

"Sekarang kita susah. Mengeluh kena defisit," tutur pria yang berprofesi sebagai adokat Kaltim ini. 

Karena itu, dia pun inginkan pimpinan Kepala Daerah Kaltim mesti mengerti terobosan apa yang akan dilakukan terutama membangun Kaltim tanpa harus secara mutlak bergantung pada sumber daya alam. 

"Potensi hasil laut kita selama ini belum tergarap baik. Ikan yang kita miliki atau pertanian kemana saja ? Kaltim belum tergarap," ungkapnya. 

Sabaruddin menambahkan, sudah saatnya Kaltim dipimpin oleh kepala daerah yang berkarakter inovatif, kreatif tidak hanya andalkan sumber pertambangan semata. 

"Biasa kita andalkan darat mari kita lihat laut kita, perairan sungai kita," katanya.