200 Pasukan Dalmas Polres Kukar Halau Massa Anarkis
Pasukan yang dibekali helm, tameng dan tongkat pemukul ini membentuk barisan blokade dua lapis agar massa tidak mudah menyusup masuk.
Penulis: Rahmad Taufik |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Rahmad Taufik
TRIBUNKALTIM. CO, TENGGARONG - Sebanyak 200 pasukan Pengendalian Massa (Dalmas) dari Satuan Samapta Bhayangkara (Satsabhara) Polres Kutai Kartanegara (Kukar) menghalau massa yang anarkis di halaman parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong, Rabu (7/2/2018).
Pasukan yang dibekali helm, tameng dan tongkat pemukul ini membentuk barisan blokade dua lapis agar massa tidak mudah menyusup masuk.
Bahkan satu unit mobil water canon diturunkan untuk menyemprotkan air ke kerumunan massa yang bertindak anarkis.
Kegiatan ini menjadi agenda latihan rutin pasukan Dalmas menjelang Pilkada 2018.
Baca: BREAKING NEWS - Makan Nasi Uduk di Kantin Sekolah, 47 Pelajar SMPN 2 Tarakan Keracunan
"Kami menggelar latihan rutin seminggu sekali tiap Rabu," kata AKBP Anwar Haidar, Kapolres Kukar melalui Kasatsabhara AKP Bitab Riyani.
Latihan sebelumnya digelar di halaman Polres Kukar.
Sedangkan latihan kali ini menjadi kegiatan pertama kali yang digelar di luar lingkungan Mapolres Kukar.
Personel yang diturunkan ini merupakan gabungan dari anggota Polres Kukar dan Polsek Tenggarong.
"Latihan ini bertujuan untuk mempersiapkan personel kami untuk menghadapi Pilkada yang akan datang. Apabila ada potensi kerawanan atau kekisruhan oleh massa pendukung pasangan calon (paslon), anggota kami siap menanganinya," ujar Bitab.
Baca: Suka Banget Ngopi, Tahu dong Negara Mana Penghasil Kopi Terbaik di Dunia?
Tentunya, petugas memiliki prosedur dalam menjalankan tugas sebagai pasukan Dalmas untuk meredam aksi anarkis massa.
Mereka memiliki tim negosiator yang akan bernegosiasi dalam mencarikan solusi untuk meredakan situasi yang memanas.
Baca: Sadis Banget! Orangutan di Kaltim Tewas Diberondong 130 Peluru, Inilah Hasil Otopsi Polisi
Bitab berpesan kepada seluruh masyarakat Kukar agar menjaga kondisi kamtibmas di lingkungan masing-masing.
"Pilihlah pimpinan yang terbaik dan jangan mudah terprovokasi," ucap Bitab. (*)