Dianggap Romantis, Benarkah Menikah di Hari Valentine Justru Bikin Sial Hubungan?

TRIBUNKALTIM.CO -- Sebentar lagi masyarakat dunia akan memperingati Hari Valentine.

Hari yang dianggap paling romantis dan dianggap sebagai hari kasih sayang akan datang pada 14 Februari nanti.

Walaupun Hari Valentine tidak serta merta dirayakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

Sebuah penelitian membuat pernyataan mengenai pasangan yang menikah pada Hari Valentine akan cenderung mudah berpisah.

Baca: Batu Bersusun di Sukabumi Dianggap Mistis, Bagaimana Penjelasan Ilmiahnya?

Dilansir Grid.ID melalui Asiantown.net pada artikel yang tayang (10/2/2018) sebuah studi yang dipimpin oleh University of Melbourne menemukan bahwa mereka yang menikah pada 14 Februari, 37 persen lebih mungkin untuk berpisah.

Penelitian tersebut, yang meneliti lebih dari 1,1 juta pernikahan di Belanda.

Menemukan 6 persen dari pernikahan Hari Valentine telah gagal dalam tiga tahun, dibandingkan dengan rata-rata 4 persen.

Baca: Khusus Pria, Simak 5 Hal Ini Bisa Bikin Mr P Kecil, Lakukan Pencegahannya!

Para periset mengatakan pasangan yang menikah pada Hari Valentine cenderung hidup bersama selama kurang dari satu tahun.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Population Economics, menyatakan: "Kesempatan untuk menikah pada tanggal khusus dapat meningkatkan daya tarik pernikahan."

Hal ini menyebabkan komitmen perkawinan yang lebih cepat dan berkualitas rendah.

Rata-rata, dapat meningkatkan kerentanan pernikahan yang dihasilkan, seperti muncul kendala di tengah rumah tangga.

Baca: Jadi Pulang ke Indonesia atau Tetap di Arab Saudi? Ini yang Dilakukan Habib Rizieq Sekarang

Risikonya juga lebih tinggi bagi mereka yang menikah pada hari Senin atau Selasa.

Awal tahun, bukanlah waktu yang populer untuk menikah di Inggris, namun Hari Valentine merupakan pengecualian.

Jumlah rata-rata pernikahan pada hari umum sepanjang tahun adalah 313, namun melonjak menjadi 1.039 untuk 14 Februari. (Grid.ID/Afif Khoirul Muttaqin)