Polisi Sudah Kantongi Nama Penembak Orangutan di Kutai Timur

anggota Bareskrim Mabes Polri turun gunung memberikan asistensi dan supervisi terhadap penanganan kasus ini.

Ecoteer Responsible Travel
Orangutan 

Saat disinggung, apa sebenarnya penyebab konflik antara manusia dan orang utan di Kaltim. Priyo menyebut dari peristiwa yang lalu, jelas keinginan untuk memiliki satwa langka bisa jadi motif pelaku.

Namun dirinya enggan untuk berspekulasi terkait hal itu. "Nanti orangnya tertangkap baru ketahuan motifnya, kita tak bisa menerka-nerka," katanya.

"Yang pasti ada keinginan memiliki, dalam kondisi hidup atau mati," sambungnya.

Pemberitaan sebelumnya, Selasa (6/2/2018) malam, dilakukan otopsi atau nekropsi terhadap mayat orangutan.

Individu orangutan jantan berusia sekitar 5-7 tahun ini ditemukan tewas dengan 130 lubang peluru di tubuh.

Mayat orangutan ini ditemukan di Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur. “Otopsi dilakukan di RS Pupuk Kaltim, Bontang ,oleh tim COP (Centre for Orangutan Protection) , Polres Bontang, Polres Kutai Timur dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” kata Ramadhani, Manager Perlindungan Habitat COP, dalam rilisnya, Rabu (7/2/2018).

Dari otopsi yang berjalan sekitar 4 jam, tim otopsi mendapatkan 11 Fakta :

1. Dipastikan orangutan berjenis kelamin jantan dengan usia 5-7 tahun.

2. Kematian hari Selasa, tanggal 6 Februari 2018 jam 01:55 Wita.

3. Hasil rontgen ditemukan paling tidak 130 peluru senapan angin :
- Kepala : 74 peluru
- Tangan kanan : 9 peluru
- Tangan kiri : 14 peluru
- Kaki kanan : 10 peluru
- Kaki kiri : 6 peluru
- Dada : 17 peluru
Namun tim otopsi hanya mampu mengeluarkan 48 peluru.

4. Kedua mata kanan dan kiri buta dikarenakan adanya beberapa peluru disekitar mata

5. Ada 1 lubang diameter 5mm dipipi kiri.

6. Gigi taring bagian bawah sebelah kiri patah.

7. Luka terbuka yang masih baru sebanyak 19 titik diperkiraan dari benda tajam.

8. Telapak kaki kiri tidak ada namun merupakan luka lama.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved