Polisi Sudah Kantongi Nama Penembak Orangutan di Kutai Timur

anggota Bareskrim Mabes Polri turun gunung memberikan asistensi dan supervisi terhadap penanganan kasus ini.

Ecoteer Responsible Travel
Orangutan 

9. Testis kanan terdapat luka sayatan dan bernanah.

10. Lebam daerah paha kiri, dada kanan dan tangan kiri diperkirakan akibat benda tumpul.

11. Temuan dalam usus besar ada 3 biji buah kelapa sawit dan lambung berisi buah nanas.

“Penyebab kematian sementara diperkirakan karena adanya infeksi akibat luka yang lama ataupun yang baru terjadi. 130 peluru adalah terbanyak dalam sejarah konflik antara orangutan dan manusia yang pernah terjadi di Indonesia. Lemahnya penyelesaikan kasus dan kurangnya kesadaran masyarakat sehingga kasus seperti ini terus terulang,” kata Ramdhani.

Sekadar informasi, kata Ramdhani, Mei 2016 juga telah terjadi motif kasus yang sama dengan lokasi yang tidak terlalu jauh namun tidak terungkap hingga sekarang. “Semestinya kasus ini menjadi hal yang memalukan bagi kita semua di tengah upaya Pemerintah melakukan strategi dan rencana aksi konservasi orangutan secara nasional,” katanya.

“Kami akan berkoordinasi dengan Kepolisian dan KLHK untuk sama-sama kasus ini bisa terungkap. Pengalaman dua pekan lalu pembunuhan orangutan di Kalahien, Kalimantan Tengah bisa terungkap oleh Polda Kalteng. Sehingga kami meyakini ini hanya persoalan keseriusan dari pihak penegak hukum dalam menyelesaikan kasus” kata Ramadhani.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved