Destinasi
Tempias Kabut di Kolam Berair Jernih, Rasakan Segarnya Air Terjun Kedung Pedut
Sebuah lembah yang terdiri riam bertingkat membelah Dusun Kembang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
Dari jembatan itu, siapapun bisa menyaksikan ramainya wisatawan berendam di kolam lebar. Keramaian itu kerap jadi latar foto.
Jatuhan air yang deras, cipratan air membentuk embun, dan keramaian kolam di bawahnya, serta air yang mengalir dari kolam ke riam berikutnya, seperti sebingkai foto.
Dari sudut manapun tetap terasa indah sebagai latar belakang swafoto.
Sebelum menceburkan diri ke kolam besar itu, Rivaldi dan teman-temannya sudah menyempatkan diri foto dari atas jembatan. Kini, setelah berendam di dinginnya kolam itu, mereka makin ‘gila’ foto.

Rivaldi mengatakan, ia tergoda cerita seorang teman yang memiliki kerabat di Wates, ibukota Kulon Progo.
Katanya, alam Kulon Progo dan sekitarnya tak kalah indah dengan alam di Bogor, Jabar.
Rivaldi dan tiga temannya memutuskan wisata ke sana dan menginap di Wates sejak Selasa lalu.
Sesampai di Wates, mereka terus piknik ke sana ke mari, di antaranya Kebun Buah Mangunan dan Dlingo yang tak Jauh dari Kulon Progo.
Air terjun Kedung Pedut didatanginya pada Jumat lalu. Keindahan alam Yogyakarta memang nyata.
“Sungguh tidak mengecewakan,” kata Rivaldi.
Kolam Berkabut Kedung Pedut destinasi wisata air terjun yang belum lama berkembang di Girimulyo, Kulon Progo.
Airnya datang dari Gunung Kelir yang konon penuh destinasi wisata alam, seperti Kembang Soka, Taman Sungai Mudal, Gua Kiskendo, atau yang tidak lebih jauh dari sana adalah Grojokan Sewu dan air terjun Ketawing.
Dulunya, kata Subowo, anggota Kelompok Sadar Wisata Alam Menoreh Curug Kedung Pedut, riam dan air terjun itu bukan apa-apa.
“Dianggap kawasan mistik saja oleh warga,” kata Subowo.
Sekelompok mahasiwa dari Yogyakarta yang tengah melaksanakan KKN di dusun itu pada 2013 terpesona dengan Kedung Pedut dan riam-riam yang ada.