Pulau Maratua Kebanjiran Sampah Impor, Kok Bisa?
Sebagai tempat wisata, Pulau Maratua menyimpan sejuta keindahan alam, menarik wisatawan.
Pihaknya mengaku telah mencoba berbagai cara mengatasi persoalan ini.
"Rencananya kami membendung (sampah) dengan batu, tapi berapa kubik yang harus kami sediakan? Perlu biaya yang sangat banyak sekali," jelasnya.
Pihaknya juga pernah memasang jaring di sekeliling resort.
Baca: Sam Rockwell Raih Piala Oscar untuk Aktor Pemeran Pembantu
"Tapi karing juga jebol, karena tidak kuat menahan bongkahan kayu yang didorong arus laut," katanya lagi.
Yudi Rizal, pengunjung Pulau Maratua membenarkan, kebanyakan sampah yang membanjiri pesisir pantai Pulau Maratua berasal dari negara lain.
"Iya, memang kebanyakan sampah dari luar (negeri), kalau menyelam, pasti menemukan sampah seperti itu," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, yang juga sedang berkunjung ke Pulau Maratua mengatakan, sampah menjadi persoalan serius yang harus ditangani, terutama sampah di objek wisata andalan.
Terlebih lagi, saat ini Pemkab Berau tengah gencar mempromosikan pariwisata, untuk menarik kunjungan wisatawan dan diharapkan dapat meningkatkan pereknomian masyarakat Berau.
Agus berharap, para investor yang memiliki resort di sepanjang pantai Pulau Maratua, ikut berpartisipasi mengatasi persoalan ini.
"Ini persoalan serius yang harus ditangani. Harus dicarikan solusi, terutama resort-resort yang di pinggir laut, mereka bisa pasang jaring untuk mencegah sampah masuk. Setelah itu, sampah langsung diangkat. Kalau hanya dibiarkan, sampah malah akan terus menumpuk," kata Agus Tantomo didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Mappasikra Mappaseleng. (*)