Polemik Transportasi Online

Ojol Demo 'Salam 4 Ribu' Tuntut Penyelesaian dalam Dua Hari

Ratusan ojek online (ojol) dari operator Gojek dan Grab melakukan aksi demo di Kantor Dishub Kaltim, Selasa (27/3/2018).

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Driver ojek online saat melakukan aksi demo menuntut pengembalian tarif bagi jarak kilometer terendah, Selasa (27/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Ratusan ojek online (ojol) dari operator Gojek dan Grab melakukan aksi demo di Kantor Dishub Kaltim, Selasa (27/3/2018).

Mengenakan pakaian kerja mereka berupa jaket berwarna hijau, massa datang ke lokasi demo  dengan mengendarai sepeda motor mereka.

Setiba di kantor Dishub, perwakilan ojol kemudian dipersilakan masuk ke lantai 2 Kantor Dishub Kaltim untuk berbincang langsung dengan pihak terkait.

Sementara, ratusan ojol lainnya kemudian diarahkan untuk menunggu di halaman GOR Segiri Samarinda.

Baca: Dipanggil Muhammad Fatah, Lucinta Luna Unggah Foto Akta Kelahirannya, Ini Nama Aslinya!

Setiba di lantai 2, Kabid LLAJ Dishub Kaltim, Mahmud Samsul Hadi, bersama Kadishub Kota Samarinda, Ismansyah, kemudian memfasilitasi adanya dialog antara perwakilan operator bersama pihak ojol.

Namun, dalam pertemuan tersebut, operator hanya diwakilkan oleh Satgas mereka, bukanlah manajemen pusat dari Grab ataupun Gojek.

“Kami demo salam 4 ribu. Kenapa 4 ribu ? Karena sejak adanya perubahan tarif pada ojol untuk jarak terendah, otomatis juga berimbas pada penghasilan karyawan,” ucap Irfan, Korlap Aksi Demo, saat ditemui di Kantor Dishub Kaltim.

Dalam pertemuan tersebut pun dijabarkan tuntutan-tuntutan ojol kepada pihak operator.

Satu yang penting yakni pengembalian tarif untuk jarak terendah dalam pembayaran ojol.

Baca: Gerindra Ungkapkan Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Calon Kuat Pendamping Prabowo

Dijelaskan Irfan, sejak Senin lalu, tarif untuk jarak terendah, yakni 3-4 km untuk pengantaran penumpang, mengalami perubahan.

Sebelumnya, untuk jarak 3-4 km, tarif yang dikenakan sekitar Rp 8 ribu.

Namun, saat ini, tarif turun sekitar 50 persen menjadi hanya Rp 4 ribu/ sekali pengantaran.

“Ini sangat merugikan para ojok online. Bayangkan saja, jika kami mengantar penumpang, dari Kantor Dishub Kaltim ke Plaza Mulia, biayanyanya hanya Rp 4 ribu. Bagaimana jika kami juga harus membayar parkir, otomatis pendapatan kami hanya Rp 2 ribu. Ini yang kami desak, untuk dilakukan pengembalian tarif,” ucapnya.

Tarif Rp 4 ribu untuk jarak 3-4 km tersebut pun disebutnya berlaku pula untuk kedua operator, Grab dan Go-jek.

Baca: Ayu Putrisundari Tersingkir, Maia Estianty Sayangkan Hak Veto Tak Digunakan

“Itu untuk dua-duanya. Ini kami melihat ada persaingan antar pasar. Ketika operator satu menurunkan tarif, otomatis operator yang lain juga berlaku sama. Yang dirugikan adalah kami, karena mendapat penghasilan yang menurun,” ucapnya.

Selain menuntut adanya pengembalian tarif lama, perwakilan demo juga meminta pihak operator untuk menghentikan dahulu, perekrutan driver baru untuk ojek online.

Pasalnya, saat ini saja di Samarinda, jumlah ojek online sudah mencapai Rp 5-6 ribu.

Sementara, pasar untuk penumpang, tidak naik signifikan.

Ditakutkan, jika operator terus merekrut, maka semakin sedikit pasar yang dibagi-bagi ke ojek online.

“Ini membuat driver ojek online sulit dapatkan orderan. Lowongan di medsos, ini masih selalu terbuka, tetapi  berapa target drivernya tak ada yang tahu,” ucap Irfan.

Baca: Penting Diperhatikan Wanita, Cek 5 Hal Ini pada Tubuhmu!

Sementara itu, Dishub Kaltim melalui Mahmud Samsul Hadi, ikut bersuara terkait permintan ojol tersebut.

“Dalam pikiran saya, persoalan perekrutan ini semestinya bisa dihandle tak perlu sampai ke pusat. Kan pihak manajemen di Samarinda/ Balikpapan, bisa menghentikan, jika ada orang yang melamar untuk menjadi ojek online. Sementara, untuk pengembalian tarif, kami serahkan kepada pihak operator, bagaimana mereka menghadle hal itu. Ini karena sudah masuk dalam perhitungan bisnis mereka,” ucap Mahmud Samsul Hadi.

Salah satu perwakilan operator, Buter, Satgas Gojek Samarinda, menjelaskan pihaknya belum bisa memutuskan hal demikian. Pasalnya, perihal tarif atau perekrutan, memang harus dikoordinasikan melalui pusat.

“Kami akan sampaikan ke pusat. Karena ini memang tugas dari pusat,” ucapnya.

Menaggapi demikian, Irfan bersama perwakilan demo lain, meminta adanya kejelasan dalam dua hari ke depan.

Pihaknya, menyampaikan akan lakukan aksi yang sama pada Senin depan, jika masih belum dapatkan kejelasan terkait tuntutan mereka.

“Kami minta ada kepastian dalam dua hari. Hari ini, kami stop operasi. Besok sudah mulai operasi kembali. Jika dalam dua hari tak ada kejelasan, kami akan surati pihak kepolisian kembali untuk lakukan aksi yang sama di Senin depan,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved