Sebelum Jenazahnya Dipulangkan ke Mojokerto, Ternyata Ayu Sudah Mengurus Kepindahannya
Setelah divisum, jenazah Ayu langsung diberangkatkan dengan didampingi satu orang, yakni Suliono, Pakdenya.
“Sudah hampir dua tahun keponakan teman saya itu ikut kerja, anaknya tidak pernah macam-macam, tidak tertutup makanya teman-temannya tahu kalau Ayu sempat sibuk mengurus kepindahannya. Anak itu juga ceria dan taat beribadah, itu yang membuat teman-temannya tidak menyangka kepergian seperti itu,” ungkapnya.
Namun dalam 4 hari terakhir, Ayu tidak tidak seceria yang biasanya. Apa masalahnya tidak Ayu ceritakan ke rekan kerjanya. Saat keluar dari toko, Ayu tidak membawa ponsel dan tasnya.
“Karyawan saya dimintai keterangan. Infonya Ayu ada browsing simpul tali temali di ponselnya, jadi Ayu diduga bunuh diri,” sambungnya.
Stadion Km 6 itu sangat sepi dan terkesan angker, sehingga Muklis mengaku heran mengapa karyawannya berani kesana sendiri.
Jika tidak ada wakar (penjaga-red) stadion yang melihat sepeda motor Ayu, maka jenazah Ayu tidak ditemukan.
“Ada petugas yang menjaga aset pemerintah daerah di sana, saat lewat dia melihat sepada motor parkir. Curiga, dia dicek ke seluruh ruangan, ternyata melihat pemandangan seperti itu,” tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Paser AKP Bambang Hardiyanto saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan belum mendapat penjelasan resmi tentang penyebab tewasnya Ayu. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-gantung-diri_20180325_221124.jpg)