Gaduh Puisi Sukmawati
10 Fakta Tentang Sukmawati Soekarnoputri, Anak Keempat Presiden Soekarno yang Puisinya Kontroversi
Puisi karyanya yang berjudul 'Ibu Indonesia' itu dibacakan dalam momen '29 Tahun Anne Avantie berkarya' di ajang Indonesia Fashion Week 2018.
"Bukan nggak akur. Mega kan nggak pernah mau ikut upacara 17-an di Istana selama SBY jadi Presiden. Anda tahu sendiri dong, beliau nggak pernah mau gaul sama SBY," ujarnya.
8. Kritik Megawati Jelang Pemilu 2014
Melansir Tribunnews.com, jelang Pemilu 2014, Sukmawati turut memperhatikan fenomena elektabilitas Gubernur DKI Jakarta yang kerap menduduki peringkat tertinggi dalam survei.
Saat itu Jokowi memang belum selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya baca-baca di media sih rangkingnya (Jokowi) paling atas, itu atas pilihan rakyat. Saya kira untuk PDIP tidak ada calon lebih baik dari Jokowi," kata Sukmawati kepada Tribunnews.com, di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2014).
Sukmawati menilai Jokowi bahkan lebih baik dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Bahkan menurut Sukmawati, Mega sudah tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden 2014.
"(Mega) sudah tidak layak," tuturnya.
Lebih jauh Sukmawati mengatakan, tentu jika Jokowi dicalonkan sebagai presiden akan menuai pro dan kontra.
"Jokowi memang belum selesai sebagai Gubernur. Tapi PDIP juga tidak ada calon lagi," ucapnya.
9. Mengagumi Sosok Sang Ayah
Melansir dari Tribunnews.com, Sukmawati mengakui dirinya bukan hanya anak biologis dari Soekarno.
"Saya bukan hanya anak biologis dari beliau, melainkan anak ideologis karena beliau banyak mengajarkan berbagai hal kepada saya. Beliau merupakan proklamator yang telah memerdekakan bangsa Indonesia," kata Sukmawati di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2013).
Sukmawati menjelaskan bahwa perjuangan Soekarno dalam membebeskan belanggu penjajahan sangatlah berat. Suka dan duka Soekarno rasakan ketika berjuang sesuai dengan cita-cita semasa mudanya.
"Kemerdekaan merupakan cita-cita beliau dan sudah terlaksana. Bagi saya, Soekarno bukan hanya untuk bapak saya sendiri melainkan untuk seluruh bangsa Indonesia. Kita harus bangga dengan perjuangan beliau memerdekakan Indonesia pada tahun 1945," kata Sukmawati.
Kemudian, Sukmawati menambahkan bahwa banyak kesan baik suka maupun duka dia rasakan ketika bersama beliau. Terlebih, ketika Soekarno dikudeta pada tahun 1965 oleh Pemerintahan Soeharto.
"Pengalaman banyak yang berkesan. Contoh ketika dinamika perjuangan memerdekakan bangsa ini. Banyak pelajaran yang saya dapat, serta pengorbanan yang pahit ketika Bung Karno mengalami kudeta (pengambil alihan pemerintah secara paksa)," kata Sukmawati.
10. Pernah Laporkan Rizieq Shihab

Sukmawati pernah melaporkan melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri tahun 2016 lalu.
Sukmawati mengaku tidak terima dengan pernyataan Rizieq yang ia anggap telah melecehkan Pancasila dan bapak kandungnya yang ikut merumuskan Pancasila.
"Perihal penodaan terhadap lambang dan dasar negara Pancasila, serta menghina kehormatan dan martabat doktor insinyur Soekarno sebagai Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia," kata Sukmawati di kantor sementara Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016), dikutip dari Tribunnews.com.
Dalam pernyataannya, Rizieq menyebut "Pancasila Soekarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala".
Sukmawati mengaku tahu pernyataan tersebut dari video berisi ceramah Rizieq di wilayah Jawa Barat.
Video tersebut sudah beredar dua tahun lalu kala itu.
Menyaksikan isi video tersebut, Sukmawati naik pitam.
Setelah dirapatkan bersama sejumlah teman-temannya yang juga tersinggung, akhirnya diputuskan untuk melaporkan Rizieq.
(*)
Subscribe Youtube Channel Tribunkaltim.co di bawah ini:
Like dan Follow Fanpage Tribunkaltim.co untuk berita terupdate: