Gaduh Puisi Sukmawati

10 Fakta Tentang Sukmawati Soekarnoputri, Anak Keempat Presiden Soekarno yang Puisinya Kontroversi

Puisi karyanya yang berjudul 'Ibu Indonesia' itu dibacakan dalam momen '29 Tahun Anne Avantie berkarya' di ajang Indonesia Fashion Week 2018.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sukmawati Soekarnoputri 

TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Sukmawati Soekarnoputri tengah menjadi perbincangan publik.

Hal ini terkait video pembacaan puisinya yang tersebar viral di media sosial.

Puisi karyanya yang berjudul 'Ibu Indonesia' itu dibacakan dalam momen '29 Tahun Anne Avantie berkarya' di ajang Indonesia Fashion Week 2018.

Hari ini, Selasa (3/4/2018) Sukmawati Soekarnoputri menjadi salah satu topik yang paling dicari di pencarian Google.

Menuai perdebatan, begini isi lengkap puisi berjudul 'Ibu Indonesia':

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat 
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta mengenai sosok Sukmawati Soekarnoputri:

1. Putri Presiden Soekarno

Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri (Tribunnews.com)

Melansir dari Wikipedia, Sukmawati merupakan putri dari Presiden Pertama RI, Soekarno.

Dari Ibu Fatmawati, Sukmawati merupakan anak keempat.

Ia bernama lengkap Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri, adik dari Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarno Putri, serta kakak dari Guruh Soekarnoputra.

2. Tahun Ini Berusia 67 Tahun

Sukmawati lahir di Jakarta, 26 Oktober 1951.

Tahun 2018 ini ia berusia 67 tahun.

3. Pendidikan

Dilansir dari Wikipedia, Sukmawati mengawali pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat (SR) dan tamat tahun 1964.

Ia melanjutkan pendidikannya Akademi Tari di di LPKJ, Jakarta, tahun 1970-1974.

Kemudian menjadi mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, sejak tahun 2003.

4. Karier politik

Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Pada tahun 1998, ia mendirikan dan menghidupkan kembali Partai Nasional Indonesia dengan nama PNI Soepeni.

Pada tahun 2011, ia menuliskan kesaksian sejarah terkait dengan kehidupannya selama 15 tahun di Istana Merdeka dalam sebuah buku yang berjudul 'Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto'.

Buku ini mengungkapkan kisah hidup Sukmawati sejak dilahirkan di Istana Merdeka dan menceritakan kesaksian sejarahnya terkait kudeta yang dialami Soekarno pada tahun 1965–1967.

Sukmawati meyakini adanya kudeta yang dilakukan oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto (saat itu, yang kemudian menjadi Presiden Soeharto menggantikan Bung karno) bersama anggota-anggota militer lainnya dengan menggunakan Surat Perintah 11 Maret 1966.

Dalam pengakuannya, Sukmawati mengaku tidak akan memaafkan Soeharto karena telah melakukan pelanggaran HAM pasca peristiwa 1965.

5. Kehidupan Asmara

Sukmawati menikahi Putra Mahkota Puri Mangkunegara yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma (sekarang Adipati Mangkunegara).

Di kemudian hari, Pangeran Kusuma naik tahta dan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX.

Beberapa tahun kemudian, ia dan Sujiwa Kusuma memutuskan untuk cerai.

6. Terlibat Kasus Pemalsuan Ijazah

Di tahun 2008, Sukmawati Soekarnoputri pernah diperiksa dalam kasus dugaan penggunaan ijazah palsu saat mendaftarkan diri sebagai caleg Pemilu 2009.

Namun ia diketahui telah lolos dari jeratan kasus tersebut.

Bareskrim Mabes Polri kala itu menyatakan, kasus Sukmawati tidak memenuhi unsur pidana Pemilu.

"Kalau (berkas perkara) Sukmawati belum diserahkan. Tapi kan mungkin unsurnya tidak terpenuhi," tegas Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Susno Duadji, usai melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Agung dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk membahas penanganan pidana Pemilu di Kejagung, Jakarta, Selasa (18/1/2008).

7. Ikut Tradisi Memperingati HUT RI di Istana Merdeka

Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Melansir dari Rakyat Merdeka, putra-putri Soekarno kerap 'terbelah' dalam memperingati HUT RI.

Tahun 2010, saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai Presiden RI, Guntur Soekarnoputra, Guruh Soekarnoputra, dan Sukmawati Soekarnoputri memenuhi undangan untuk hadir di Istana.

Sedangkan Megawati Soe­karno­putri dan Rachmawati Soe­karnoputri merayakannya di tempat lain.

Mega biasanya ber­sama pimpinan dan kader PDIP di markas PDIP di Lenteng Agung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Atau bisa juga Mega meme­nuhi undangan adiknya, Rachma­wati, untuk merayakan HUT RI di kampus Universitas Bung Karno (UBK) sekaligus peres­mian Monumen Bung Karno.

“Ini kan sudah tradisi bahwa putra-putri Bung Karno meraya­kan HUT RI di Istana. Diharap­kan sih semuanya datang ke Istana, tapi kalau di UBK ada ke­giatan sendiri, silakan saja,” ujar Sukmawati

Seperti tidak akur karena 'terbelah' dalam memperingati Kemerdekaan RI, Sukmawati mengatakan sebabnya Megawati tidak pernah mau gaul dengan SBY.

"Bukan nggak akur. Mega kan nggak pernah mau ikut upacara 17-an di Istana selama SBY jadi Presiden. Anda tahu sendiri dong, beliau nggak pernah mau gaul sama SBY," ujarnya.

8. Kritik Megawati Jelang Pemilu 2014

Melansir Tribunnews.com, jelang Pemilu 2014, Sukmawati turut memperhatikan fenomena elektabilitas Gubernur DKI Jakarta yang kerap menduduki peringkat tertinggi dalam survei.

Saat itu Jokowi memang belum selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya baca-baca di media sih rangkingnya (Jokowi) paling atas, itu atas pilihan rakyat. Saya kira untuk PDIP tidak ada calon lebih baik dari Jokowi," kata Sukmawati kepada Tribunnews.com, di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2014).

Sukmawati menilai Jokowi bahkan lebih baik dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Bahkan menurut Sukmawati, Mega sudah tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden 2014.

"(Mega) sudah tidak layak," tuturnya.

Lebih jauh Sukmawati mengatakan, tentu jika Jokowi dicalonkan sebagai presiden akan menuai pro dan kontra.

"Jokowi memang belum selesai sebagai Gubernur. Tapi PDIP juga tidak ada calon lagi," ucapnya.

9. Mengagumi Sosok Sang Ayah

Melansir dari Tribunnews.com, Sukmawati mengakui dirinya bukan hanya anak biologis dari Soekarno.

"Saya bukan hanya anak biologis dari beliau, melainkan anak ideologis karena beliau banyak mengajarkan berbagai hal kepada saya. Beliau merupakan proklamator yang telah memerdekakan bangsa Indonesia," kata Sukmawati di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2013).

Sukmawati menjelaskan bahwa perjuangan Soekarno dalam membebeskan belanggu penjajahan sangatlah berat. Suka dan duka Soekarno rasakan ketika berjuang sesuai dengan cita-cita semasa mudanya.

"Kemerdekaan merupakan cita-cita beliau dan sudah terlaksana. Bagi saya, Soekarno bukan hanya untuk bapak saya sendiri melainkan untuk seluruh bangsa Indonesia. Kita harus bangga dengan perjuangan beliau memerdekakan Indonesia pada tahun 1945," kata Sukmawati.

Kemudian, Sukmawati menambahkan bahwa banyak kesan baik suka maupun duka dia rasakan ketika bersama beliau. Terlebih, ketika Soekarno dikudeta pada tahun 1965 oleh Pemerintahan Soeharto.

"Pengalaman banyak yang berkesan. Contoh ketika dinamika perjuangan memerdekakan bangsa ini. Banyak pelajaran yang saya dapat, serta pengorbanan yang pahit ketika Bung Karno mengalami kudeta (pengambil alihan pemerintah secara paksa)," kata Sukmawati.

10. Pernah Laporkan Rizieq Shihab

Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden pertama Sukarno ketika melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri.
Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden pertama Sukarno ketika melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri. (Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com)

Sukmawati pernah melaporkan melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri tahun 2016 lalu.

Sukmawati mengaku tidak terima dengan pernyataan Rizieq yang ia anggap telah melecehkan Pancasila dan bapak kandungnya yang ikut merumuskan Pancasila.

"Perihal penodaan terhadap lambang dan dasar negara Pancasila, serta menghina kehormatan dan martabat doktor insinyur Soekarno sebagai Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia," kata Sukmawati di kantor sementara Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016), dikutip dari Tribunnews.com.

Dalam pernyataannya, Rizieq menyebut "Pancasila Soekarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala".

Sukmawati mengaku tahu pernyataan tersebut dari video berisi ceramah Rizieq di wilayah Jawa Barat.

Video tersebut sudah beredar dua tahun lalu kala itu.

Menyaksikan isi video tersebut, Sukmawati naik pitam.

Setelah dirapatkan bersama sejumlah teman-temannya yang juga tersinggung, akhirnya diputuskan untuk melaporkan Rizieq.

(*)

Subscribe Youtube Channel Tribunkaltim.co di bawah ini:

Like dan Follow Fanpage Tribunkaltim.co untuk berita terupdate:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved