Stand Otomotif dan Elektronik Sepi, Nilai Transaksi Selama 5 Hari Hanya Rp 500 Juta
Didi menyampaikan, pemberian penghargaan ini diharapkan bisa semakin memacu inovasi-inovasi, kreativitas, serta daya saing dari para peserta.
Penulis: Doan E Pardede |
Didi ketika dikonfirmasi lebih jauh terkait minimnya jumlah transaksi dalam Kaltim Fair kali ini mengatakan bahwa penyebab utamanya adalah menurunnya transaksi di sektor otomotif dan barang-barang elektronik.
Baca juga:
Trending di Youtube, Ketika Ustadz Abdul Somad Tanggapi Puisi Sukmawati
Bagikan Foto Liburan di Negeri Sakura, Andre Taulany Lagi-lagi Bikin Netter Ngakak Massal
Stand Otomotif dan Elektronik Sepi, Nilai Transaksi Selama 5 Hari Hanya Rp 500 Juta
Sambut Hari Jadi ke 24 Tahun, Pusamania Siap Kejutkan Stadion Segiri
"Dulu kan yang paling besar itu otomotif dan elektronik," ujarnya.
Hal ini, kata Didi, akan menjadi pelajaran dari sisi pengelolaan Event Organizer (EO) di tahun-tahun berikutnya. Diharapkan, EO ini bisa lebih mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam hal konsep kegiatan, dan acara yang lebih menarik para pengunjung.
"EO harus bisa melakukan penggabungan antara expo, rekreasi dan hiburan mengingat antusiasme masyarakat Kaltim yang haus akan hiburan. Tentunya hal ini dapat dilakukan dengan kajian yang lebih mendalam lagi dengan melakukan study-study di beberapa event nasional yang diselenggarakan di luar Kaltim," ujarnya.
Dalam Kaltim Fair tahun 2019 mendatang, seluruh OPD, BUMD/BUMN dan UMKM baik dari Kaltim ataupun dari luar Kaltim bisa dapat berpartisipasi, dan tidak hanya menampilkan visualisasi hasil kinerja tapi juga langsung melakukan pelayanan publik kepada masyarakat.
"Contohnya pelayanan kesehatan, perpanjangan STNK, pembuatan buku tabungan, penukaran uang dan lain sebagainya," ujarnya. (*)