Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Minyak Masih Menempel di Kolong Rumah Warga, Lurah: Pertamina Mesti Bertindak
“Per harinya kami bisa dapat minyak sebanyak 15 drum dan kalau sampah kami bisa kumpulkan sampai enam truk.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Amalia Husnul A
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN – Memasuki hari kesembilan tragedi tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan, kondisi perumahan warga yang bertempat tinggal di Kelurahan Kampung Baru Ulu Balikpapan Barat masih sisakan minyak.
Belum sepenuhnya bersih sempurna.
Demikian disampaikan Lurah Kampung Baru Ulu, Muhammad Rizal kepada Tribunkaltim saat di sela-sela meninjau lokasi RT 9 Gang Keluarga, Kampung Baru Ulu pada Senin (9/4/2018) pagi.
Baca: Ngga Nyangka, Ashanty Punya Kakak Kandung yang Cantik dan Modisnya Mirip Selebriti
Baca: UNBK Hari Pertama, Komputer di SMAN 1 Balikpapan Sempat Error Sesaat
Baca: Serah Terima Memori Jabatan Dihadiri Kepala BPK, Ini Pejabat Baru Kepala Perwakilan BPK Kaltara
Hari yang ke sembilan tumpahan minyak, kata Rizal, kegiatan pembersihan bekas minyak telah membuahkan hasil meski belum bisa dikatakan maksimal secara keseluruhan.
“Sudah ada banyak perubahan. Sampah dan minyak dibersihkan, ada kerja bakti setiap hari,” ujarnya yang saat itu mengenakan pakaian dinas lurah warna coklat.
Dia ungkapkan, selama melakukan kegiatan kerja bakti dari seluruh Kelurahan Kampung Baru Ulu berhasil kumpulkan sampah rumah tangga dan cairan minyak yang ditampung ke dalam drum.
Baca: Makin Panas! Dovizioso Ikut Komentari Aksi Marquez Jatuhkan Valentino Rossi di GP Argentina
Baca: Sriwijaya Air Group Luncurkan SJ Travel Pass
Baca: Ketahuan Ciuman dengan Sophia Latjuba, Komika Pandji Pusing Saat Istri Bertanya Gimana Rasanya
“Per harinya kami bisa dapat minyak sebanyak 15 drum dan kalau sampah kami bisa kumpulkan sampai enam truk.
Kantung plastik untuk wadah tumpahan minyak dari hari pertama kerja saja sudah hampir 5 ribu kantung,” kata Rizal yang kala itu mengenakan kacamata hitam.
Dia mengakui, selama ini warga Kampung Baru Ulu yang bertempat tinggal di pinggir pantai berkonsep rumah panggung. Kondisi di bawah rumah panggung pun banyak tumpukan sampah plastik dan rumah tangga.
Baca: Kadiv Advokasi Partai Demokrat Tertawa Mendengar Pidato Jokowi dan Prabowo, Beda Kelas Bro
Baca: Perbup Mendahului, APBD-P Masih Tunggu Evaluasi, Pembayaran Utang Bakal Molor
Baca: Kadiv Advokasi Partai Demokrat Tertawa Mendengar Pidato Jokowi dan Prabowo, Beda Kelas Bro
“Sampah ada yang terkena minyak, kami ambil juga, sekalian bersihkan sampah. Bukan saja bersihkan cairan minyak tok. Diupayakan sampah rumah tangga diambil juga,” tuturnya.
Selama membersihkan sampah dan cairan minyak di kawasan Kampung Baru Ulu mengalami kesulitan akses. Cairan minyak yang masuk ke bawah kolong rumah warga maka diperlukan tenaga ekstra dan kehati-hatian.
“Yang bersihkan mengalami kesulitan. Harus jongkok masuk ke dalam. Sedikit sulit. Pengap udara, bau minyaknya sangat terasa. Membuat cepat lelah. Pekerjaan yang kami lakukan bersama warga,” ungkapnya.
Baca: Bandara Samarinda Baru Segera Diresmikan, Astra Motor Siapkan Ini di Samarinda
Baca: Valentino Rossi Beberkan Daftar Pebalap yang Jadi Korban Marquez Sejak MotoGP Qatar 2018
Baca: Mengejutkan, Pembuat Jaket Denim Kultural Jokowi Ala Dilan Kebanjiran Order dari Milenials
Upaya mengapresiasi bentuk penghargaan bagi warga yang terlibat kerja bakti, maka disiapkan upah membersihkan sampah dan tumpahan minyak.
Kata Rizal, warga yang ikut membersihkan diberi upah sebesar Rp 150 ribu per hari. Per RT hanya dipilih 10 orang saja.
“Warga yang ikut kerja didaftarkan. Saya awasi, saya catat. Kalau benar-benar kerja langsung dikasih uangnya. Pendanaan yang memberikan langsung dari Pertamina,” kata Rizal.
Baca: Malam Ini, Penentuan ke Final, Kontestan 3 Besar Indonesian Idol Berkolaborasi dengan Rizky Febian
Baca: AC Milan Vs Sassuolo, Rossoneri Selamat dari Kekalahan Berkat Gol Telat Nikola Kalinic
Baca: Ivan Gunawan akan Lamar Faye Malisorn, Begini Rencana yang Diungkap Edric Tjandra
Dia mengungkapkan, rumah pemukiman warga di Kelurahan Baru Ulu hampir terkena semua. Totalnya ada 20 RT namun dampak yang paling parah terkena sebanyak 13 RT.
“Kalau awalnya langsung dihalangi pakai Oil Boom mungkin akan beda cerita, tidak separah sekarang,” ungkap Rizal.
Karena itu, harapan warga terkini adalah penuntasan tumpahan minyak harus diselesaikan secara tuntas, dinormalkan lagi seperti kondisi sebelumnya.

“Pertamina harus berpikir melakukan cara bagaimana membersihkan tiang-tiang yang masih ada tempelan tumpahan minyak.
Sekarang masih banyak tadi saya lihat. Sampai sekarang belum bersih,” tegasnya.
Dampak dari tumpahan minyak dari sisi kesehatan sampai sekarang belum ada gejala penyakit massal. Karena kata Rizal, setiap hari telah dilaksanakan pengobatan dari Pertamina dan Polda Kaltim membuka posko kesehatan.
Baca: Pemkot Samarinda masih Moratorium Minimarket Modern
Baca: Cerita Luhut yang Tiba-tiba Membantah Telah Mendorong Prabowo Maju Berhadapan dengan Jokowi
“Dari Pertamina hampir setiap hari (gelar posko kesehatan). Alhamdulillah warga sekarang belum ada yang terganggu, posko kesehatan tetap disiagakan,” tuturnya.
Di tempat yang sama, dari Jakarta, Toharso Direktur Pengolahan Minyak PT Pertamina didampingi Togar MP General Manager Pertamina Refinery unit 5, melakukan kunjungan lapangan ke lokasi Gang Bahagia dan Gang Keluarga Kampung Baru Ulu, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan.
Hal ini terpantau Tribunkaltim sekitar pukul 08.25 Wita. Mereka datang ke lokasi untuk meninjau situasi terakhir akibat bencana tumpahan minyak dari pipa Pertamina yang membentang di bawah laut Teluk Balikpapan.
Baca: Perencanaan Jalur Kereta Api Tanjung Selor-Mangkupadi Dilanjutkan
Kedatangan dua petinggi Pertamina ini dikawal ketat, dijaga pengamanannya dari personel Babinsa TNI Angkatan Darat Kodim Balikpapan, petugas security Pertamina, dan kepolisan resort Balikpapan yang mengenakan pakaian sipil.
Saat ditemui di lokasi yang ikut dalam rombongan, Manager Communication dan CSR Pertamina region Kalimantan, Yudi Nugraha, menjelaskan kepada Tribunkaltim, kedatangan direktur pengolahan untuk melihat perkembangan penanganan dampak tumpahan minyak.
“Peninjuan untuk lakukan pembersihan sampah-sampah sekaligus tumpahan minyak. Nanti kita lagi pikirkan lagi bagaimana cara bersihkan minyak yang menempel di rumah-rumah warga,” katanya singkat kepada Tribunkatim, langsung bergegas ke mobil dinasnya untuk lakukan kunjungan ke tempat lain. (*)
KONDISI DAMPAK TUMPAHAN MINYAK
Wilayah Kelurahan Kampung Baru Ulu:
-Terkena minyak ada 20 RT
-Paling parah ada 13 RT
-Rumah membekas minyak
-Bau minyak masih menyengat
-Kolong rumah belum bersih
-Habiskan 5 ribu kantung sampah
-Per hari butuh 300 kantung sampah
-Terkumpul minyak 15 drum per hari
-Terkumpul sampah 6 truk per hari.
SUMBER DATA: Wawancara Tribunkaltim 2018. (ilo)