Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Warga Bersihkan Tumpahan Minyak yang Menempel di Mangrove dengan Tisu
Heri tak sendiri, ada puluhan warga lain yang sengaja dipekerjakan Pertamina, untuk membersihkan sisa tumpahan minyak
Baca: Jokowi Ingin Gandeng Prabowo Jadi Cawapres, Ini Alasannya
Didalamnya terdapat puluhan ribu vegetasi mangrove berjenis Rhizopora sp dan Avicennia sp yang pendiriannya didukung Pertamina RU V.
Banyak pejabat, organisasi menjadikan lokasi ini sebagai lokasi upacara simbolis penanaman.
Selama pembersihan 2 pekan terakhir, ia menghitung ada 600 batang mangrove muda yang mati terkena ceceran minyak.
Baca: Artis Cantik Nadia Mulya Minta Boediono Ksatria Hadapi Kasus Century
Baca: Diburu Banyak Orang, Ini Dia Spesifikasi dan Harga Oppo F7 di Indonesia
Baca: Plt Walikota Balikpapan Imbau Masyarakat Sementara tak Berenang, Ini Kawasan Pantai Larangan
Ia memperkirakan jumlah itu semakin bertambah, karena banyak pohon yang masih relatif muda, dan tak tahan kontaminasi minyak.
Mengutip berbagai sumber termasuk di wawancara beberapa warga, kehadiran mangrove itu, selain berguna sebagai benteng ekologis dari ombak pantai, zona pemisah antara kilang, penghasil oksigen dan habitat biota laut seperti kepiting, ikan dan cacing laut.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku, sejak tumpahan minyak, omset penjualan cacing laut atau biasa disebut pumpun untuk umpan pancing laut, mulai berkurang drastis.
"Dulu kalau malam minggu saya bisa jual pumpun 800 bungkus, sebungkusnya Rp 2.500. Kemarin jual 80 bungkus aja, cacingnya banyak mati, kalau yang hidup juga bau minyak, ikan ga mau makan umpan,"ujarnya.
Laporan tim penanganan dampak tumpahan yang digawangi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan ekosistem mangrove terdampak sekitar 34 hektare di kelurahan Kariangau, 6.000 mangrove di Kampung Atas Air, Margasari, ditambah 2.000 bibit di lokasi sama.
Lihat videonya:
(*)